Air bersih layak minum menjadi permasalahan global yang tengah mengancam kota-kota besar di dunia.
Salah satunya ialah Cape Town. Ibu kota Afrika Selatan itu menjadi kota besar pertama di era modern yang terancam kehabisan air bersih layak minum.
Namun, Cape Town bukanlah satu-satunya. Dilansir BBC, Rabu (14/2), berikut tujuh kota di dunia yang menghadapi krisis air bersih layak minum:
1. Sao Paulo, Brasil
Salah satu kota padat penghuni di dunia ini mengalami masa sulit yang sama seperti Cape Town pada 2015 lalu. Sao Paulo saat itu sempat hanya memiliki suplai air bersih kurang dari 20 hari.
Namun krisis air tersebut dinyatakan usai pada 2016. Hingga pada 2017, cadangan utama air bersih hanya tersisa 15 persen di bawah angka yang diperkirakan. Hal ini membuat masa depan air bersih di Sao Paulo kembali diragukan.
2. Bengaluru, India
Bengaluru tengah berjuang mengelola sistem air dan limbah kota. Sebab sebuah laporan dari pemerintah nasional menyebutkan bahwa kota yang terletak di negara bagian India Karnataka itu kehilangan lebih dari separuh air bersihnya akibat pencemaran.
Selain itu, tak satu pun air di danau Bengaluru yang cocok untuk diminum atau digunakan untuk mandi.
3. Beijing, China
China adalah rumah bagi hampir 20 persen populasi dunia. Akan tetapi, Negeri Tirai Bambu tersebut hanya memiliki tujuh persen air tawar.
Tak cuma itu, China juga dihadapkan pada masalah polusi. Pada 2015, 40 persen air di Beijing tercemar sampai tidak dapat digunakan bahkan untuk keperluan pertanian dan industri.
Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, pemerintah China menciptakan proyek pengalihan air, mengenalkan program pendidikan, serta kenaikan harga untuk pengguna bisnis berat.
4. Kairo, Mesir
Pernah menjadi sumber air krusial bagi keberlangsungan hidup manusia, kini Sungai Nil dalam bahaya. Sungai Nil menyumbang 97 persen pasokan air di Mesir, tapi terancam akibat pencemaran limbah rumah tangga.
PBB memprediksi Kairo akan mengalami krisis air pada 2025 mendatang.
5. Jakarta, Indonesia
Seperti kota pesisir lainnya, ibu kota Indonesia ini menghadapi ancaman kenaikan air laut. Namun di Jakarta, masalah ini diperparah akibat tindakan warganya.
Sebagai contoh, hampir dari 10 juta penduduk Jakarta memiliki akses terhadap air pipa. Selain itu, penggalian sumur secara ilegal juga kerap terjadi. Konsekuensinya, sekitar 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut.
6. Moskow, Rusia
Rusia memiliki seperempat cadangan air tawar dunia. Sayangnya, negara yang dipimpin Vladimir Putin ini terganggu oleh masalah polusi yang disebabkan oleh warisan industri era Soviet.
Akibatnya, 35 persen hingga 60 persen dari total cadangan air minum di Rusia tidak memenuhi standar sanitasi.
7. Istanbul, Turki
Menurut data resmi pemerintah Turki, pasokan air per-kapita turun di bawah 1.700 meter kubik pada 2016. Para ahli telah memperingatkan bahwa situasi ini dapat mengakibatkan krisis air di 2030.
Selain itu, jumlah waduk di Istanbul juga berkurang 30 persen dari kapasitas awal sejak 2014.