Jakarta, 2 Maret 2018
Pada hari Jumat, 2 Maret 2018 telah dilakukan rapat bersama mengenai Studi Kelayakan IPAL Komunal yang merupakan kerjasama antara pihak GIZ dengan 100 Resilient Cities serta Pemprov DKI Jakarta melalui Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.
Rapat tersebut dihadiri oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup didampingi oleh Asisten Deputi Gubernur bidang Lingkungan Hidup serta pihak-pihak yang berkepentingan seperti: IUWASH Plus, BAPPEDA, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Win-Development, dan konsultan dari pihak GIZ (FiW).
Dalam rapat tersebut dibahas mengenai Scope of Work dari Studi Kelayakan IPAL Komunal tersebut. Adapun beberapa hal yang dibahas adalah sebagai berikut:
- Review dari proses kegiatan/pertemuan-pertemuan yang telah dilaksanakan dalam program pembangunan IPAL Komunal tersebut;
- Hasil dari Site Visit (survei lapangan RPTRA) serta hasil dari Brief Meeting dari hasil dan kesimpulan dari survei tersebut;
- Masukan dan rekomendasi dari masing-masing pihak yang terlibat
Menurut Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sangat penting untuk melibatkan masyarakat dalam pembangunan IPAL Komunal tersebut, selain itu juga sangat penting memunculkan kebutuhan/demand dari masyarakat sendiri bahwa pembangunan IPAL Komunal tersebut sangat penting dan bermanfaat bagi kehidupan dan kesehatan masyarakat sendiri. Oleh sebab itu, perlu dilakukan sosialisasi yang tidak hanya 1 (satu) arah tetapi harus 2 (dua) arah yang juga mempertimbangkan kepentingan masyarakat. Selain itu, hal yang juga menjadi perhatian adalah terkait dengan keberlanjutan (sustainability) dari program pembangunan IPAL Komunal tersebut, agar tidak berhenti hanya sampai proyek tersebut selesai tetapi juga harus dipikirkan terkait dengan pemeliharaan alat-alat/infrastruktur IPAL Komunal tersebut serta pembiayaan oleh Pemerintah Daerah.