Jakarta, 26 Juli 2018
Pada Hari Kamis Tanggal 26 Juli 2018, tim Sekretariat Jakarta Berketahanan mengadakan conference call dengan perwakilan 100 RC Singapura yang bertempat di Ruang Rapat Kerja Sekretariat Jakarta Berketahanan. Agenda tersebut bertujuan untuk membahas mengenai perkembangan program Jakarta Berketahanan dalam hal timeline menuju penyelesaian tahap 2 serta mekanisme PIC / Person In Charge dalam setiap kegiatan dan tugas. Agenda diskusi dilakukan oleh Deputi CRO dan staf komunikasi Jakarta Berketahanan serta perwakilan 100 RC di Singapura.
Adapun beberapa hal penting yang dibahas adalah :
- Penyampaian kondisi terkini terkait CCA / Customized City Approach yang didekati dengan metode normal steps dan quick wins berdasarkan pertemuan yang dihadiri oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan sebelumnya di Singapura.
- Adanya penggabungan beberapa DA / Discovery Area sekaligus dalam satu kegiatan sehingga dapat membingungkan tetapi setiap DA akan memiliki working group masing-masing untuk menghindari kebingungan tersebut.
- Berdasarkan impact assessment, terdapat dua metode untuk menentukan strategi ketahanan kota yaitu OAI / Open Archive Initiative serta workshop. Di dalam metode OAI, longlist strategi dapat dipilih untuk kemudian didiskusikan dengan stakeholders sehingga didapatkan shortlist
- Dalam flowchart pembagian tugas, terdapat beberapa bagian yang perlu diperhatikan sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pengerjaan kegiatan/tugas tersebut.
- Terkait Pre-FS / Feasibility Studies, dapat diambil dari shortlist strategi yang didapatkan pada bulan November sehingga kemungkinan Pre-FS akan dihasilkan setelah bulan November.
- Pembuatan draft 0 perlu diperhatikan dengan seksama.
- SP / Strategy Partner dapat membantu dalam hal project management serta penyediaan tenaga ahli untuk setiap DA.
- Terkait LOI / Letter of Intent, sudah diparaf oleh Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup/ CRO dan sudah diberikan ke Gubernur.
- Terkait SC / Steering Committee, akan lebih baik jika memiliki ketua agar koordinasi akan tugas yang dilakukan menjadi lebih jelas.
SP / Strategy Partner diharapkan dapat membentuk tim khusus dalam setiap pembagian tugas dalam hal data collection, knowledge transfer, pre-FS, serta workshop dan develop city resilience strategy. Selain itu, Tim SP juga diharapkan dapat mengidentifikasi fokus utama ketahanan kota Jakarta serta stakeholder yang terkait.
Untuk selanjutnya, shortlist strategi yang sudah didapat nantinya akan diberikan ke Wakil Gubernur agar beliau dapat lebih mengetahui dampak yang ditimbulkan dan diharapkan setelah itu dapat dihasilkan pre-FS. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan membuat flowchart pembagian tugas lanjutan hingga April 2019 yang terkait pula dengan data-data dari Bappeda.