Jakarta, 2 Agustus 2018
Sekretariat Jakarta Berketahanan telah melaksanakan kegiatan Forum Perdana Jakarta Berketahanan terkait perjalanan Jakarta Berketahanan dan kemajuan penyusunan strategi Tahap II Program Jakarta Berketahanan bertempat di Gedung G Balaikota, Lantai 22. Forum tersebut dibuka oleh Deputi Gubernur TRLH selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dan dihadiri oleh 73 institusi/lembaga dari perwakilan unsur pemerintah pusat, unsur SKPD Provinsi DKI Jakarta, dan unsur non-pemerintah. Tujuan forum tersebut adalah untuk memaparkan perkembangan terkini perjalanan Jakarta Berketahanan serta melaporkan kemajuan penyusunan Strategi Tahap II Program Jakarta Berketahanan, serta mendiskusikan kelompok kerja penyusunan Strategi Tahap II Program Jakarta Berketahanan.
Forum Perdana Jakarta Berketahanan dibuka dengan Laporan dari Deputi CRO, Sdr. Dede Herland terkait dengan perkembangan terkini perjalanan Jakarta Berketahanan. Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh CRO Jakarta Berketahanan, Bapak Oswar M. Mungkasa terkait fungsi Jakarta Berketahanan sebagai program yang membangunan ketahanan kota Jakarta untuk mengatasi kondisi Jakarta yang mengalami tantangan terkait permasalahan lingkungan. CRO Jakarta Berketahan juga menyampaikan fokus utama Tahap I Jakarta Berketahanan terkait kapasitas tata kelola pemerintah dan manajemen kota, membangun budaya siap siaga menghadapi masalah, pengelolaaan air bersih, air limbah, dan sampah, mobilitas dan konektivitas, dan kohesi sosial. Melalui hal tersebut diharapkan Strategi Ketahanan Kota yang akan dihasilkan melalui Tahap II Program Jakarta Berketahanan dapat dijadikan hal penting untuk didiskusikan bersama sehingga dapat diinternalisasikan dalam program pemerintah DKI Jakarta.
Forum Perdana Jakarta Berketahanan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof. Jan dari LIPI terkait “Inducing Resilience Towards Sustainable Jakarta, Capturing the opportunities Behind the Multidisaster Exposure”. Prof. Jan menyampaikan cara untuk mengatasi dampak bencana dan tantangan adalah program pendekatan terkait investasi baik infrastruktur maupun ekonomi berbasis komunitas. Langkah tersebut menjadi sebuah peluang untuk dapat mengatasi tantangan yang ada terkait bencana, lingkungan, dan sosial. Formula untuk menangani resiko kerentanan yang ditimbulkan dan meningkatkan ketahanan sebuah kota melalui program yang adaptif, mitigatif, dan transformatif. Prof Jan menyampaikan contoh project yang mengatasi area yang mengalami permasalahan banjir dan land subsidence melalui program investasi perbaikan infrastruktur dan tata guna lahan. Program investasi tersebut dilakukan transformasi pengembangan wilayah yang disesuaikan dengan kharakteristik daerah melalui konsep gabungan pengembangan ekonomi masyarakat, urban design, infrastruktur publik, serta sosial budaya. Keluaran program tersebut dijadikan rujukan kebijakan untuk mengatasi kerentananan akibat masalah yang ditimbulkan sehingga dapat mencapai ketahanan berdasarkan penanganan resiko berbasis panataan ruang. Prof. Jan menyampaikan bahwa Jakarta membutuhkan pendekatan yang sesuai dengan kharakteristik dengan aspek penting yang harus diperhatikan dalam ketahanan kota yaitu manajemen investasi kota, land use specific planning, city regeneration and rejuvenation.
Sesi tanya jawab dalam Forum Perdana Jakarta Berketahanan berlangsung untuk memberikan waktu kepada tamu undangan untuk menanyakan hal terkait program Jakarta Berketahanan. Beberapa pertanyaan diantaranya adalah terkait dengan penanganan permasalahan Jakarta, pengelolaan sumber daya dan potensi daerah di Jakarta, peningkatan kesadaran masyarakat terkait program Jakarta Berketahanan, serta koordinasi terkait kebijakan dan aturan yang berlaku dalam implementasi program Jakarta Berketahanan.
Agenda dalam forum juga membahas mengenai kelompok kerja penyusunan Strategi Tahap II Program Jakarta Berketahanan. Kelompok kerja menjadi wujud pendekatan kolaboratif yang berfungsi untuk mendiskusikan substansi Strategi Tahap II berdasarkan Kerangka Ketahanan Kota/City Resilience Framework (CRF) yaitu kepemerintahan, kebencanaan, kesehatan dan kesejahteraan sosial, transportasi dan konektivitas, lingkungan, ekonomi, infrastruktur & pembangunan. Kelompok kerja akan memperoleh Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta sebagai payung hukum resmi. Hasil diskusi kelompok kerja diputuskan untuk dikonfirmasi lebih lanjut kepada pihak yang bersangkutan.
Forum Perdana Jakarta Berketahanan ditutup dengan kesimpulan akan diadakannya forum berkala setiap 1 bulan sekali sebagai sarana koordinasi penyusunan Strategi Tahap II Program Jakarta Berketahanan.
Paparan