Jakarta, 27 Juli 2018
Pada hari Rabu tangggal 27 Juli 2018 tim Sekretariat Jakarta Berketahanan kembali melaksanakan pertemuan rutin harian antara tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH)/Chief Resilience Officer (CRO) yang berlangsung di ruang kerja Deputi Gubernur TRLH/CRO. Pertemuan rutin mingguan tersebut dipimpin langsung oleh Deputi Gubernur TRLH/CRO dan dihadiri oleh Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan, yang terdiri dari: Bpk. Dede Herland (Deputi CRO); Sdr. Rendy Primrizqi (Staf Komunikasi); Sdri. Tri Mulyani Sunarharum (Program Manager); Sdr. M.Tri Hardian Sakti (Staf Magang); dan Sdri. Nandita Nur Rahma (Staf Magang); Daniel Juan Carlos (Staf Magang); Sdri. Annisa Nurantono (Staf Magang). Pertemuan rutin harian tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan antara pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan Deputi Gubernur TRLH/CRO yang bertujuan untuk membahas perkembangan tugas dan kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan serta rencana kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya.
Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan rutin mingguan tersebut diantaranya:
- Tim Sekretariat sedang dalam tahap untuk memfinalisasi Customized City Approach (CCA) tetapi masih terdapat pemangku kepentingan yang belum merespon dalam hal pembagian tugas dan tanggung jawab terkait CCA tersebut.
- Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan sedang berfokus pada internalisasi program Jakarta Berketahanan khususnya di kalangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta serta pada finalisasi draft strategi ketahanan kota yang akan didukung dengan working session dan stakeholder consultation.
- Poin-poin yang penting dalam diskusi kepada para pemangku kepentingan adalah terkait penggunaan Bahasa Indonesia dalam dokumen, tata cara penulisan, serta knowledge transfer.
Sebagai bentuk tindak lanjut, dokumen CCA akan diberikan kepada CRO Sekretariat Jakarta Berketahanan pada 31 Juli 2018 untuk difinalisasi. Selain itu, dokumen Penilaian Awal Ketahanan Kota/Preliminary Resilience Assessment (PRA) akan diperiksa kembali secara bertahap mulai dari bab 1 hingga bab 6 terutama dalam hal tata cara penulisan.