JAKARTA, KOMPAS.com – Moda Raya Terpadu ( MRT) akhirnya beroperasi secara komersil atau berbayar pada Senin (1/4/2019). Meski tak lagi gratis, namun ragam alasan membuat masyarakat tetap datang ke stasiun untuk naik MRT. Sepanjang bulan April, masyarakat mendapatkan potongan harga MRT sebanyak 50 persen. Dalam pantauan Kompas.com di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, pukul 07.00 WIB sampai 09.00 WIB, banyak pekerja kantoran yang menggunakan MRT.
Salah satunya Reza, seorang teknisi IT yang mengaku menghemat separuh pengeluarannya ketika menggunakan MRT untuk berangkat ke kantor. “Saya kantor di Senayan, kalau naik ojol (ojek online) bisa Rp 25.000-Rp 30.000, sedangkan tarif normal MRT saja saya hanya bayar Rp 12.000. Jadi kalau naik MRT bisa lebih ngirit 50 persen ketimbang naik ojol. Apalagi April ini diskon, jadi cuma bayar Rp 6.000,” kata Reza. Ira (24) seorang karyawan swasta merasa tidak keberatan membayar MRT, meski nanti sudah tak ada potongan lagi. “Bayar full sekalipun enggak masalah. Karena memang fasilitasnya bagus, kecepatan keretanya juga oke,” sebutnya.
Menjelang siang pukul 10.00 WIB sampai 15.00 WIB masyarakat pengguna MRT didominasi keluarga atau sekumpulan remaja yang penasaran melihat dan merasakan perjalanan menggunakan MRT. Bersama enam anggota keluarganya, Adnan (22) salah seorang warga mengaku sengaja menunggu MRT berbayar untuk mencobanya. “Saya datang berenam. Kebetulan keluarga memang banyak yang ambil libur hari Senin. Kalau kemarin weekend kami mikirnya pasti ramai sekali karena tarifnya masih gratis. Jadi sengaja mencoba hari Senin ini. Bayar pun enggak masalah, karena memang penasaran,” ujar Adnan (21) salah seorang warga.
Selain itu Ellyn (29), seorang ibu rumah tangga membawa serta dua anaknya untuk naik MRT. “Ini baru jemput anak dari PAUD, langsung ajak ke sini. Selain penasaran, aku juga mau kenalin MRT ke anakku. Mereka juga terhibur karena kebanyakan anak kecil suka naik kereta. Bisa mengedukasi mereka juga agar lebih suka naik angkutan umum sejak dini,” terangnya. Namun, ada beberapa kendala pada hari pertama pemberlakuan tarif MRT. Pantauan Kompas.com di Stasiun MRT Senayan, terjadi antrean panjang pada gate tap in dan tap out MRT.
Hal ini karena banyaknya kartu e-money dan Kartu Jelajah MRT yang tidak terbaca oleh sistem gate tersebut. Pada pukul 17.30 WIB akhirnya petugas mengumumkan seluruh penumpang digratiskan untuk menaiki MRT. Division Corporate Head Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) digratiskan sampai jam operasional berakhir. “Bukan karena gangguan sistem, sistemnya dapat berfungsi sejak tadi pagi hingga siang. Namun kami sedang optimalisasi kecepatan proses pembayaran, proses tap in dan tap out nya,” ujar Kamaluddin.
Selain itu, hujan deras pada sore kemarin membuat salah satu sisi bangunan di Stasiun MRT Lebak Bulus bocor. Terdapat dua buah ember yang diletakkan untuk menampung tetesan air di sisi timur stasiun. “Selain mengganggu, look stasiunnya juga jadi jelek, karena gedung mewah, tetapi ada ember,” keluh seorang warga bernama Budi (65). Adapun pembayaran MRT dapat dilakukan menggunakan e-money dan Kartu Jelajah MRT Single Trip dengan harga Rp 15.000. Nantinya jika sudah tak menggunakan lagi, masyarakat dapat menukarkan Kartu Jelajah MRT Single Trip dan mendapatkan refund dana pembuatannya. Setiap hari MRT beroprasi dari pukul 05.30 WIB sampai 22.30 WIB.
Artikel ini telah dipublikasikan di https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/02/10042201/serba-serbi-hari-pertama-pemberlakuan-tarif-mrt-jakarta
Oleh: Tatang Guritno, Kompas