Jakarta, CNN Indonesia — Kualitas udara Jakarta masih menjadi yang terburuk di dunia menurut indeks kualitas udara situs Air Visual, Minggu (14/7). Menurut pantauan CNNIndonesia.com dari situs pengamat kualitas udara airvisual.com, Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk.
Posisi kualitas udara yang buruk tersebut berada di atas Kota Krasnoyarsk, Rusia, Kota Santiago di Chile, Dubai di Uni Emirat Arab, danSao Paulo di Brasil.
Berdasarkan pantauan tersebut, kualitas udara di Jakarta mencapai level 194 US Air Index Quality (AQI). Kualitas tersebut mengindikasikan udara di Jakarta tidak sehat.
Berdasarkan kawasan, Pegadungan menjadi wilayah dengan tingkat kualitas udara terburuk di Jakarta. Kategori kualitas udara wilayah yang terletak di Jakarta Barat itu mencapai level 202 US AQI atau sangat sangat tidak sehat.
Di peringkat kedua dan ketiga ditempati oleh kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, dan Rawamangun, Pulogadung dengan level 199 dan 189 US AQI atau tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta yang terus memburuk terus menjadi sorotan masyarakat sejak satu bulan terakhir. Saat libur Lebaran pada Juni lalu, kualitas udara Jakarta juga menjadi yang terburuk di dunia berdasarkan index Air Visual.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan musim kemarau menjadi salah satu faktor penyebab kualitas udara Jakarta yang memburuk. BMKG menyatakan saat memasuki musim kemarau frekuensi hujan turun berkurang drastis, sementara debu dan asap kendaraan bermotor terus meningkat.