BeritaJakarta BerketahananKliping

Naturalisasi Sungai Dioptimalkan Selama Musim Kemarau

JAKARTA, KOMPAS — Program naturalisasi sungai dan revitalisasi waduk yang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan segera selesai sebelum Jakarta kembali dikepung banjir. Pada saat Jakarta memasuki musim kemarau, pemerintah DKI Jakarta harus memanfaatkan momen ini agar banjir bisa diantisipasi.

Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sumber Daya Air sekaligus pakar di bidang bioteknologi lingkungan Firdaus Ali mengatakan, Jakarta selalu menghadapi masalah banjir karena pengelolaan dan perencanaan penanganan banjir dinilai kurang terkoordinasi dengan baik.

”Pola pikir dan tindakan kita harus diubah terutama dalam hal tata kelola air. Kalau mau menangani banjir, harus berpikir dan bekerja saat musim kemarau. Jangan ketika musim hujan baru baru berpikir dan bertindak menangani banjir. Itu terlambat,” tutur Firdaus, Kamis (18/7/2019), di Jakarta.

Ia mengatakan, pemerintah DKI Jakarta harus mempunyai komitmen yang kuat, serius, dan tanggung jawab penuh untuk menangani banjir yang selalu melanda Jakarta dengan naturalisasi sungai dan revitalisasi waduk.

Dalam penanganan banjir, lanjut Firdaus, pemerintah DKI Jakarta tidak bisa sepenuhnya berpegang pada pemerintah pusat. Ia menilai, penanganan banjir belum terpadu dan terintegrasi.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Alat berat digunakan untuk menata Waduk Ria Rio yang penuh dengan tanaman eceng gondok di Pedongkelan, Jakarta Timur, Senin (26/8/2013).

Ia menambahkan, selain pengawasan, hal penting lainnya adalah perencanaan yang matang terutama soal waktu. Hal ini yang dinilai Firdaus kurang diperhatikan pemerintah DKI Jakarta.

”Pemerintah DKI Jakarta harus memperhitungkan dan memanfaatkan momen musim kemarau untuk percepatan penyelesaian naturalisasi dan revitalisasi. Lama penyelesaian proyek harus ditentukan dan jelas kapan selesainya. Selain itu, berapa banyak waduk yang harus dikerjakan. Perencanaan waktu itu harus jelas dan ada tenggat. Berapa lama musim kemarau itu bisa dihitung, jadi pengerjaan bisa dimaksimalkan,” tutur Firdaus.

Pemerintah DKI Jakarta harus mempunyai komitmen yang kuat, serius, dan tanggung jawab penuh untuk menangani banjir yang selalu melanda Jakarta dengan naturalisasi sungai dan revitalisasi waduk.

Firdaus menyebutkan, pengerjaan saat musim kemarau juga bisa menghemat biaya operasional.

”Kita ada Dinas Tata Air yang merupakan bagian dari Dinas PUPR. Ini adalah dinas yang khusus menangani air di DKI. Seharusnya dengan keberadaan dinas ini, pengelolaan di Jakarta lebih baik. Kita selalu panik saat banjir dan baru repot mengerjakan penanggulangannya. Begitu terus setiap tahun. Makanya pola pikir dan tindakan harus berubah,” lanjutnya.

”Kerja keras, kerja cepat, kerja cerdas, untuk menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta, dengan revitalisasi waduk, pelebaran drainase, memperbaiki saluran, turap, pengerukan waduk,” ucap Firdaus.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Rumah-rumah ilegal milik warga memenuhi area genangan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (5/2/2013).

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juani Yusuf mengatakan, pemerintah DKI mulai mengeruk waduk untuk persiapan menghadapi musim hujan. Penambahan beberapa alat berat pun sudah dilakukan di lokasi waduk yang akan dikeruk.

”Pengerukan dilakukan di beberapa lokasi waduk dalam rangka pemeliharaan dan juga memperbesar kapasitas daya tampung waduk agar saat musim hujan nanti dapat berfungsi maksimal. Salah satunya sedang dikerjakan di Waduk Pluit saat ini,” ujar Juani.

Tidak hanya waduk yang dikerjakan, menurut Kusno, di beberapa wilayah kota, perbaikan-perbaikan turap juga terus dikerjakan. Selain revitalisasi dan perbaikan infrastruktur saluran, pemeliharaan pompa-pompa pengendali banjir juga dilakukan.

Baca juga : Program Naturalisasi di DKI Jakarta Diharapkan Segera Selesai

Ia menambahkan, pekerjaan saat musim kemarau ini agak terbantu karena kondisi tanah kering dan lokasi bisa terlihat kedalamannya. Hal itu membuat pekerjaan revitalisasi lebih mudah dan diharapkan saat musim hujan bisa selesai.

Namun, dalam pengerjaan tersebut, kata Kusno, ada tantangan yang dihadapi pemerintah. Untuk waduk, ada berapa lokasi yang akses masuknya belum bebas atau dibebaskan. Hal tersebut membuat pekerjaan agak lambat. Begitu pula dengan pemasangan turap yang berlokasi di lingkungan padat penduduk sehingga untuk mobilisasi alat dan material perlu hati-hati.

”Ketersediaan rumah susun juga penting apabila ada relokasi warga yang harus dilakukan dalam rangka revitalisasi,” lanjutnya.

Berita ini termuat dalam sumber : https://kompas.id/baca/utama/2019/07/18/naturalisasi-sungai-dan-revitalisasi-waduk-harus-segera-selesai/

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com