BeritaJakarta BerketahananKegiatan

Pertemuan Mitra Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save the Children (YSTC) dan Penutupan Program “IT for Learning”

Jakarta, 18 September 2019.

Sekretariat Jakarta Berketahanan turut diundang dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save the Children (YSTC), yaitu: Pertemuan Mitra YSTC dan Penutupan Program “IT for Learning”. Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, yaitu: Pemerintah Pusat (BNPB, Kemenhub, Kemendikbud, Kementerian PPPA, Kemensos, Kemenkominfo, Kemenag); Pemprov DKI Jakarta (BPBD, Disdik, Dinsos, Dispora, Dinas Perpustakaan dan Arsip,  DPPAPP, Lurah Semper Barat, Lurah Cililitan, Lurah Mampang Prapatan); Asosiasi (PSSI, Kelompok Kerja Guru, Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah); Swasta (Sompo Indonesia, Qualcomm Indonesia); Komunitas (SIBERKREASI, Forum PRB-API DKI Jakarta), dan Mitra Pembangunan Pemprov DKI Jakarta (UNHCR, USAID-OFDA, WVI, CARE, PMI, Sekretariat Jakarta Berketahanan).

Kegiatan ini merupakan wadah bagi YSTC untuk mengajak para pemangku kepentingan untuk peduli dan mendorong pembangunan kota dengan tetap berorientasi kepada anak sekaligus menjadi ajang penghargaan bagi pihak-pihak yg dianggap berkontibusi optimal dalam perwujudan Jakarta dengan teknologi yang ramah anak.

Program “IT for learning” merupakan program YSTC yang berfokus pada peningkatan kapasitas anak (terutama terkait etika, praktik, dan pengetahuan) dalam menggunakan teknologi, khususnya dalam menjelajahi dunia maya.

Dalam sambutan pembukaannya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta menjelaskan beberapa hal, yaitu:

  • Anak merupakan salah satu komponen penting di dalam kota. Meskipun begitu, saat ini belum banyak proses pembangunan kota yang sadar akan kepentingan dan keselamatan anak di DKI Jakarta.
  • Di lain sisi, Kemajuan teknologi merupakan sesuatu yang tidak mungkin untuk dihindari dalam kehidupan. Meskipun begitu, kemajuan teknologi ini juga dapat membawa pengaruh negatif apabila penggunaannya tidak diarahkan dengan baik.
  • Melihat hal ini, seluruh pemangku kepentingan perlu untuk terlibat aktif dalam memperhatikan kepentingan dan keselamatan anak di DKI Jakarta, termasuk di bidang teknologi.
  • Untuk memastikan hal tersebut, kita perlu mengubah paradigma dalam melihat anak di DKI Jakarta. Kita perlu mulai menempatkan setiap anak yang ada di Jakarta sebagai adik dan anak kita sendiri sehingga kepedulian terhadap anak dapat mulai dibentuk.
  • YSTC telah membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengubah paradigma pembangunan kota agar lebih berfokus pada anak. Di usia 100 tahun (40 tahun di Indonesia), YSTC telah banyak mendukung perwujudan Jakarta sebagai kota yang layak anak.
  • Dalam kesempatan ini, Pemprov DKI Jakarta juga mengajak institusi lain untuk turut bermitra dalam berbagai pembangunan di DKI Jakarta. Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, proses perwujudan Jakarta sebagai kota layak anak akan lebih optimal.

YSTC juga menyampaikan beberapa keluaran yang berhasil dicapai dalam pelaksanaan Program “IT for Learning”, yaitu:

  • Mendorong terbentuknya pojok literasi, terutama literasi digital, di sekolah dampingan untuk meningkatkan kapasitas anak dalam menggunakan teknologi. Pojok literasi ini juga telah menjadi proyek percontohan (pilot project) yang telah direplikasi di sekolah lain.
  • Meningkatnya kapasitas guru di sekolah dampingan dalam penggunaan teknologi serta pengawasan terhadap murid.
  • Terdapat SOP untuk keamanan anak dalam menggunakan teknologi

Dalam kegiatan ini, disampaikan pula bahwa YSTC telah mampu meningkatkan pemahaman anak dalam menggunakan teknologi secara aman serta meningkatkan pandangan positif anak terhadap pengguna internet lainnya. Meskipun begitu, terdapat beberapa usulan yang perlu ditindaklanjuti terkait Program “IT for Learning”, yaitu:

  • Pihak sekolah perlu menambahkan pojok literasi teknologi dan meningkatkan serta mengoptimalkan jejaring guru dalam meningkatkan kapasitas dan pengawasan serta kesadaran.
  • Pemerintah perlu melakukan upscaling pengadaan pojok literasi teknologi di setiap institusi pendidikan dan/atau ruang publik.

Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Penampilan Drama Musikal dari Murid SDN 02 Marunda tentang Cyber Bullying dan etika menggunakan medsos serta Pantomim dari Murid SDN 03 dan 05 Rorotan tentang Literasi Digital.

Literasi teknologi dan digital juga telah menjadi salah satu fokus dalam mewujudkan ketahanan kota. Tercermin pada pilar Jakarta TERHUBUNG pada Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com