BeritaJakarta BerketahananKliping

DKI Berencana Membangun Delapan Zona Jakarta Sewerage System di Tahun 2020

Sebanyak delapan zona Jakarta Sewerage System (JSS) atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bakal dibangun di DKI Jakarta pada 2020 mendatang.

Lima zona di antaranya dibangun Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sementara tiga zona lainnya dibangun melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA). “Pembangunan JSS dimulai dari 2020 sampai 2022 mendatang,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini pada Kamis (10/10/2019).

Juaini mengatakan, lima zona JSS yang akan dibangun DKI dan Kementerian PUPR di antaranya zona satu, dua, lima, enam dan delapan. Sedangkan zona tiga, empat dan tujuh dibangun melalui JICA. “Dari lima zona JSS yang akan dibangun DKI, dua di antaranya yakni zona satu dan zona enam dibantu oleh Kementerian PUPR,” ujarnya.

Juaini mengatakan, untuk zona satu dibangun di sekitar Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan nilai investasi Rp 2 triliun. Sedangkan untuk zona enam dibangun di Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat dengan nilai investasi Rp 5,5 triliun.

“Dari dua zona ini, empat paket pengerjaan dilakukan Kementerian PUPR (80 persen) dan dua paket (20 persen) ada di kami,” ungkap Juaini.

Menurut Juani untuk zona dua, lima dan delapan, JSS akan dibangun seluruhnya oleh DKI. Pembangunan JSS pada zona dua dilakukan di wilayah Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan nilai Rp 1,2 triliun. Kemudian untuk zona lima dibangun di wilayah Sunter Utara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara sebesar Rp 4,3 triliun.

“Lalu untuk zona delapan di bangun Waduk Marunda dengan nilai investasi Rp 5 triliun melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” jelasnya.

Juaini menjelaskan, pembangunan JSS membutuhkan dana yang sangat besar karena tidak hanya sistem pengolahan air limbahnya saja, namun pemerintah akan membangun jaringan pipa bawah tanah. Nantinya, pipa akan disambungkan dengan saluran drainase permukiman warga, sehingga limbah domestik bisa mengalir ke lokasi JSS untuk dikelola menjadi air baku.

“Karena pembangunannya sangat besar, penganggarannya juga dilakukan bertahap sehingga pengerjaannya dilakukan secara multi years (tahun jamak),” katanya.

Sedangkan pembangunan JSS yang dibangun JICA untuk zona tiga, empat dan tujuh, dilakukan di daerah Hutan Kota Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat; IPLT Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur dan di wilayah Kamal-Pegadungan, Jakarta Barat.

“Lokasi IPAL tiap zona sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 41 tahun 2016 tentang Rencana Induk Pengembangan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik,” ungkapnya.

Juaini menyatakan, pemerintah kemungkinan tidak bakal melakukan pembebasan lahan warga di sekitar JSS. Kata dia, dari delapan JSS yang akan dibangun, lokasi JSS induk berada di wilayah Pluit, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. “Setahu saya tidak ada pembebasan lahan karena pipa ditanam di bawah tanah dengan kedalaman lima meter lebih,” katanya.

Dia menilai, pembangunan JSS merupakan hal yang mendesak bagi warga Ibu Kota DKI. Selain untuk mengantisipasi ancaman kekeringan saat musim kemarau, pengelolaan air limbah ini juga bisa menjaga ekosistem kali, sungai maupun waduk.

Selama ini limbah domestik cenderung langsung dibuang ke saluran warga, sehingga berpotensi merusak lingkungan kali, sungai ataupun waduk. “Pengelolaan air limbah selama ini baru sekitar 25 persen, makanya kami bangun JSS untuk masyarakat,” jelasnya.

Direktur Utama PD PAL Jaya, Subekti mengakui, jangkauan pengelolaan air limbah oleh lembaganya masih rendah sekitar 11 persen dari total penduduk Jakarta. Konsumen yang terlayani berada di wilayah perkantoran Sudirman Centrel Business District (SCBD), Kawasan Setiabudi, Gatot Subroto, Tebet, Manggarai dan sebagainya.

“Tidak hanya lewat pipa, kami juga melayani pengangkutan air limbah menggunakan truk untuk dikelola di tempat kami di Duri Kosambi dan Pulogebang,” kata Subekti.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul DKI Berencana Membangun Delapan Zona Jakarta Sewerage System di Tahun 2020, https://wartakota.tribunnews.com/2019/10/10/dki-berencana-membangun-delapan-zona-jakarta-sewerage-system-di-tahun-2020?page=2.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Editor: Agus Himawan
Foto Cover : Limbah busa di Kanal Banjir Timur (KBT), tepatnya di Pintu Air Weir 3, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara – Istimewa/Wartakota

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com