BeritaJakarta BerketahananKliping

Pemerintah Sebut Tes Cepat Molekular Lebih Kilat dari PCR

Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah menyebut tes cepat molekular (TCM) memiliki tingkat akurasi yang sama dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) namun dengan proses yang lebih cepat untuk mendeteksi Virus Corona.

“TCM, tes cepat molekuler pakai tes yang relatif tepat dilakukan secara molekuler, sensitivitas cukup tinggi, 95 persen,” kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers daring di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (5/5).

“Alatnya dulu dipakai tes penyakit lain, misal TB (Tuberculosis), HIB (Haemophilus tipe B), dan lain-lain. Ini bisa diganti alat tesnya berupa cartridge yang khusus untuk Covid-19. Kalau dipakai hasilnya lebih cepat,” ia menambahkan.

Indonesia pun sudah memiliki alat pemeriksaan untuk tes ini. Hanya saja, ada kendala untuk mendapat cartridge atau kaset untuk pengujian sampel.

“Ini bisa diganti alat tesnya berupa cartridge yang khusus untuk covid-19 kalau dipake hasilnya lebih cepat. Alat ini dimiliki Indonesia, tersebar di banyak tempat, cuma cartridge atau kasetnya kita sulit dapatnya, [akibat] persaingan dunia, semua [negara] perlu,” kata Wiku.

Cartridge merupakan salah satu komponen dalam mesin tes yang berperan melacak keberadaan antigen virus corona dalam cairan spesimen.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan pihaknya telah mendistribusikan 1.500 cartridge untuk mesin TCM ke sejumlah RS di daerah.

“1.500 cartridge dari rencana 172 ribu, sudah kami distribusikan ke Sukabumi, Banyumas, Kediri, Lumajang, Palangkaraya, Balikpapan, Kendari, Sumbawa, Mimika, Merauke, Yapen, Sorong, Ternate, Tarakan dan Nunukan,” ujar Yurianto di BNPB, Senin (4/5).

Sebelumnya, pemerintah mengenalkan dua jenis tes Corona. Yakni PCR dan tes cepat atau rapid test.

Wiku menyebut tes PCR atau Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RTPCR) merupakan tes paling baik bahkan disebut sebagai golden standard dalam hal pendeteksian Virus Corona.

“Ini sensitivitas 95 persen dan RTPCR ini yang dipakai di semua negara di dunia untuk pastikan apabila sampel swab diambil dari hidung atau tenggorokan bisa dites tunjukan positif Covid-19 atau negatif,” kata dia.

Sementara, katanya, rapid test memiliki sensitivitas hanya 60-80 persen. Kasus konfirmasi positif Corona lewat tes ini pun masih harus menjalani tes PCR.

“Sensitivitas tidak tinggi 60-80 persen, tidak spesifik bisa temukan [Virus Corona]. Kika sensitif temukan (virus) bisa saja hasilnya lain (bukan covid-19),” kata dia.

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul “Pemerintah Sebut Tes Cepat Molekular Lebih Kilat dari PCR”, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200505113248-20-500169/pemerintah-sebut-tes-cepat-molekular-lebih-kilat-dari-pcr
Penulis/Editor : CNN Indonesia
Foto Cover : Ilustrasi sampel Corona. (CNNIndonesia/Safir Makki)

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com