Jakarta, 4 April 2018
Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri Rapat Monitoring Pencapaian Target Kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan 100 Resilient Cities tentang Pengembangan dan Implementasi Strategi Ketahanan Kota. Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Bagian KLN Biro KDH dan KLN dengan didampingi oleh Kepala Sub Bagian Organisasi Internasional Biro KDH dan KLN; serta dihadiri unsur staf Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup; staf Bappeda; staf TGUPP; Associate Director, City and Practice Management 100 Resilient Cities; Program Manager, City and Practice Management 100 Resilient Cities; Deputi CRO Jakarta Berketahanan dan Manajer Program Jakarta Berketahanan.
Pada pertemuan tersebut, pihak 100 Resilient Cities Asia Pacific menjelaskan bahwa program 100RC memasilitasi 100 kota-kota yang menjadi anggotanya untuk (i) menemukenali dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota; (ii) memasilitasi kota untuk mendapatkan bantuan jasa dari mitra 100RC dalam membangun ketahanan kota; (iii) meningkatkan pemahaman mengenai konsep ketahanan dan meningkatkan implementasi dari konsep tersebut secara global. Bentuk dukungan Program 100RC berupa (i) bantuan dana untuk menyelenggarakan sekretariat yang dipimpin oleh Chief Resilience Officer (CRO) yang bertugas menjadi penghubung antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan The Rockefeller Foundation dan pemangku kepentingan lainnya; (ii) memasilitasi penyusunan Strategi Ketahanan Kota; (iii) menghubungkan anggotanya dengan organisasi City Solutions yang dapat membantu implementasi strategi serta menghubungkan dengan anggota lainnya dalam jaringan internasional 100RC; dan (iv) menyediakan bantuan teknis dan sumber daya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mencakup penyediaan Mitra Strategi/Strategy Partner atau konsultan sesuai kebutuhan.
Pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan (JakBer) kemudian menyampaikan laporan kemajuan Sekretariat Jakarta Berketahanan hingga bulan April 2018. Pada kesempatan tersebut, JakBer menyampaikan 3 (tiga) poin pembahasan, yaitu:
- Nota dinas kepada Gubernur terkait Program 100RC Jakarta mengenai penunjukan CRO dan penetapan Dewan Pengarah Ketahanan Kota
- Kemajuan dan capaian JakBer terkait finalisasi Penilaian Awal Ketahanan Kota/Preliminary Resilience Assessment (PRA), serta terkait kerjasama dengan GIZ dalam penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan IPAL Komunal di Cambela, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Kota Administrasi Jakarta Barat
- Fungsi dan peranan JakBer sebagai “hub” yang merangkul dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait ketahanan kota di Jakarta. Disampaikan juga mengenai produk JakBer berupa laporan dan Newsletter, serta mengenai pengembangan website, sosial media, dan knowledge management/pusat pengelolaan pengetahuan.
Pihak TGUPP sempat menyampaikan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih memiliki misi untuk menjadikan Jakarta sebagai 4.0 City yaitu kota yang pemerintahnya menjadi kolaborator dan warganya menjadi ko-kreator. Hal ini sejalan dengan peranan JakBer sebagai hub. Oleh karena itu, JakBer diharapkan dapat menjadi penghubung/hub antara masyarakat dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya mewujudkan Jakarta menjadi kota yang lebih berketahanan.
Salam #JakBerketahanan! Mari #WujudkanBersama!