Jakarta hadir dalam 9th Global Forum on Urban Resiliences and Adaptation di Bonn Jerman tanggal 26-28 April 2018
Forum ini merupakan pertemuan para ahli dunia terkait ketahanan kota dan adaptasi perubahan iklim. Diinisiasi oleh ICLEI (Local Governments for Sustainability) dan tiap kali dihadiri oleh sekitar 400 peserta dari seluruh dunia baik pemerintah daerah, organisasi PBB, organisasi dunia, akademisi, LSM dan swasta.
Jakarta diwakili oleh Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkesempatan menjadi pembicara pada dua sesi.
Sesi pertama bertema Multi-Level governance to enhance integrated climate action: good practices inspiring Talanoa Dialogues. Jakarta menampilkan konsep Collaborative Governance dalam mengembangkan Desain Besar Isu Strategis Jakarta.
Sementara Sesi kedua How to finance climate change adaptation projects in cities mendiskusikan pembiayaan non konvensional seperti kompensasi penambahan KLB (transfer development right) dan kewajiban pengembang ketika membangun di atas 5.000 m2. Selain memaparkan juga ide baru berupa skema PPPP (People Private Public Partnership) dalam penanganan kawasan kumuh. Skema ini mencakup konsep Availability Payment (PPP). Ide terbaru juga berupa Islamic Financial Scheme berupa pemanfaatan zakat, wakaf dan sedekah dalam pembangunan infrastruktur.
Suatu kehormatan juga Jakarta memberi sambutan dalam high level meeting dinner pada forum tersebut yang menyampaikan pesan pentingnya Talanoa Dialog (dialog inklusif, egaliter, lintas tingkat pemerintahan) dalam penanganan isu perubahan iklim. Disela acara sempat berdiskusi dengan Rahmat Witoelar sebagai special envoy of climate change didampingi Ibu Erna Witoelar.
Acara dibuka dan ditutup oleh Walikota Bonn. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri Lingkungan Jerman dan sekjen ICLEI.
Materi tayangan dapat diakses di pitt.academia.edu/