Jakarta, 7 Agustus 2018
Tim Jakarta Berketahanan menerima kunjungan dari Tim Partner for Resilience dari Negara Kenya, Belanda, Philipina. Kegiatan tersebut bertujuan untuk bertukar pembelajaran antar negara terkait konsep dan kegiatan kota tangguh DKI Jakarta. Pertemuan turut dihadiri oleh Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Asisten Deputi bidang Tata Ruang, perwakilan Tim Partners for Resilience dari Negara Kenya, Belanda, dan Filiphina, Care Indonesia, Karuna, Muria, Dinas Lingkungan Hidup, dan Sekretariat Jakarta Berketahanan.
Pertemuan tersebut diawali oleh presentasi dari perwakilan Sekretariat Jakarta Berketahanan. Presentasi dimulai dengan perkenalan terhadap Jakarta Berketahanan dan Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan. Dijelaskan bahwa tugas dari Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan adalah sebagai “hub” atau penghubung antar stakeholder baik pemerintah maupun non-pemerintah. Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam prosesnya menggunakan pendekatan kolaboratif, yaitu membentuk konsensus melalui proses interaktif serta adanya transfer ilmu dalam prosesnya. Pendekatan kolaboratif ini digunakan dalam pengembangan strategi ketahanan kota dan juga dalam menjalankan tugasnya sebagai “hub” untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai Jakarta Berketahanan. Pada akhir paparan dijelaskan kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilakukan oleh Tim Sekretariat beserta hasil dari kegiatan tersebut.
Setelah pemaparan, dilanjutkan dengan sesi diskusi terkait program DKI Jakarta dalam rangka mewujudkan Jakarta Berketahanan.
Bahan Paparan
Link : Resilient Jakarta-Collaborative Approach-Grand Design