BeritaJakarta BerketahananKegiatan

Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Sebagai Tindak Lanjut dan Upaya Menemukan Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Foto Bersama saat Awal Kegiatan Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Jakarta, 25 Oktober 2018.

Saat ini, Jakarta sedang berada pada Tahap II Program Jakarta Berketahanan yang bertujuan untuk menyusun Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Sejak Tahap I, upaya perwujudan Jakarta Berketahanan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, beberapa kegiatan telah dilakukan untuk mewujudkan Jakarta Berketahanan. Dimulai dengan rangkaian kegiatan awal untuk menemukenali  guncangan dan tekanan yang dinilai paling menjadi ancaman melalui sebaran kuesioner daring dan luring yang ditindaklanjuti dengan sesi kerja dan lokakarya, Hasilnya adalah Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) yang menyepakati 5 (lima) Fokus Utama/Discovery Area (DA) yaitu (1) Tata kelola dan manajemen kota; (2) Budaya siap-siaga menghadapi guncangan; (3) Tata kelola air bersih, air limbah dan sampah; (4) Konektivitas dan mobilitas;  serta (5) Kohesi sosial.

Menindaklanjuti hasil PRA tersebut, pada bulan Agustus dan September 2018 telah pula dilakukan beberapa kegiatan untuk memulai Tahap II, yaitu: (i) Sesi Kerja Status Ketahanan Kota pada tanggal 23 Agustus 2018; (ii) Sesi Kerja Visi, Misi, dan Program pada tanggal 19 September 2018; serta (iii) Lokakarya Perdana Program Prioritas pada tanggal 26 September 2018.

Dalam rangka acara tindak lanjut dari Lokakarya Perdana Program Prioritas Jakarta Berketahanan yang telah dilaksanakan sebelumnya, kali ini Sekretariat Jakarta Berketahanan kembali mengadakan “Lokakarya Peluang mewujudkan Jakarta Berketahanan” yang diadakan di Lantai 23 Blok G Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Pelaksanaan lokakarya ini dilakukan dengan dukungan dan kerja sama dengan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Mitra Penyusunan Strategi/Strategy Partner (SP). Acara kali ini dihadiri sekitar 35 peserta pemangku kepentingan terkait yang akan membantu dalam menyalurkan ide atau masukan terkait isu ketahanan kota Jakarta.

Diskusi pada saat Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Tujuan dari kegiatan Lokakarya adalah :

  1. Memahami konteks eksisting termasuk tantangan yang dihadapi oleh DKI Jakarta melalui pendekatan sistem.
  2. Menemukenali dan mendiskusikan skenario masa depan dan peluang untuk mewujudkan Jakarta yang berketahanan

Keluaran dari kegiatan Lokakarya adalah :

  1. Peta tantangan sistem di DKI Jakarta
  2. Skenario masa depan DKI Jakarta beserta daftar peluang yang dapat dikembangkan untuk mewujudkan Jakarta yang berketahanan

Lokakarya diawali oleh paparan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sebagai Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahananyang menjelaskan bahwa proses mewujudkan Jakarta Berketahanan telah melalui proses yang panjang dan kemudian dibagi menjadi 2 tahap: (i) Tahap I untuk menemukenali kondisi ketahanan kota Jakarta dan (ii) Tahap II untuk menyusun Strategi mewujudkan Jakarta Berketahanan. Menjadi berketahanan juga sudah menjadi suatu keharusan di kota Jakarta ini. Dengan mengambil contoh Kota Palu yang telah di guncang gempa, bisa dibayangkan bagaimana bila Kota Jakarta diguncang gempa yang memiliki sekitar 700 gedung tinggi. Maka dari itu isu berketahanan ini menjadi sangat penting untuk kota seperti Jakarta. Jika gedung tidak berketahanan, maka hal ini bisa menimbulkan dampak yang sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa isu berketahan itu menjadi sangat penting, selain Berketahanan bukan hanya gempa bumi (shock) saja tetapi juga stress, seperti: kemacetan dan demonstrasi. Harapannya, di akhir lokakarya didapatkan champions  dalam mewujudkan Jakarta berketahanan.

Selain itu, Mitra Penyusunan Strategi/Strategy Partner (SP) Jakarta Berketahanan yang diwakilkan oleh Wicaksono Sarosa, Ph.D dari Ruang Waktu juga menjelaskan bahwa lokakarya ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan system thinking yang mencoba menemukenali keterkaitan antara berbagai sistem yang bekerja di dalam kota Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menemukan solusi terhadap tantangan pembangunan perkotaan yang multidimensi. Pendekatan system thinking ini juga membantu menemukenali solusi jangka panjang serta meningkatkan kualitas dan efektifitas dari rencana kita sendiri baik program proyek yang akan disusun.

Salah satu hasil Diskusi Kelompok dalam Kegiatan Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Lokakarya tersebut membahas 2 (dua) hal berupa: (i) memahami konteks kota Jakarta dengan membahas berbagai sistem yang ada di Jakarta, terutama terkait dengan Fokus Utama; dan (ii) menemukenali potensi skenario masa depan Jakarta terkait kondisi sistem tersebut.

5 (lima) fokus utama Jakarta Berketahanan yang telah ditemukenali pada Tahap I Program Jakarta Berketahanan dikerucutkan menjadi 3 (tiga) fokus pembahasan terkait: (i) Kesiapsiagaan Bencana (Fokus Utama/DA 2); (ii) Air Bersih dan Sanitasi (Fokus Utama/DA 3); dan (iii) Transportasi (Fokus Utama/DA 4). Sedangkan, isu terkait Tata Kelola (Fokus Utama/DA 1) dan Kohesi Sosial (Fokus Utama/DA 5) akan tetap diperhatikan namun menjadi bagian dalam pembahasan ketiga sistem tersebut.

Lokakarya ini membagi peserta ke dalam 3 (tiga) kelompok yang masing-masing membahas fokus utama yang berbeda-beda, yaitu: (i) budaya siap siaga menghadapi guncangan; (ii) tata kelola air, air limbah, dan sampah; serta (iii) masalah konektivitas dan mobilitas. Lokakarya ini turut mengevaluasi sistem yang berjalan terkait ketiga topik tersebut serta mendiskusikan skenario masa depan Jakarta.

Diskusi Kelompok 1 dalam Kegiatan Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Hasil dari diskusi kelompok 1 (budaya siap siaga menghadapi guncangan), yaitu:

  • Memperkuat jejaring masyarakat dan keterlibatan/partisipasi publik yang memungkinkan untuk mewujudkan sistem kota yang tangguh bencana
  • Semua infrastruktur yang ada dijakarta harus tahan terhadap bencana
  • Pemetaan daerah rawan bencana di DKI Jakarta, terutama daerah kepulauan seribu, harus diperhatikan
  • Pemerintah dan masyarakat harus berkolaborasi untuk membuat Jakarta tahan terhadap bencana
  • Masyarakat tidak hanya dilibatkan dalam perencanaan tetapi juga untuk penanggulangan atau respon saat bencana
  • Kota Jakarta tidak mempunyai sekolaah aman plan, mereka hanya mengerti tentang bencana baniir tetapi untuk bencana lain tidak, maka dari itu harus dirumuskan secara terpadu pada internal pemerintah daerah dan pemerintahan pusat
Diskusi Kelompok 2 dalam Kegiatan Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Hasil dari diskusi kelompok 2 (tata kelola air, air limbah, dan sampah), yaitu:

  • Terkait isu air limbah dan persampahan, terdapat beberapa isu strategis, terutama mengenai pengedalian danpengawasan. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaaan yang belum memiliki IPAL, sekitar 6000 perusahaan dan hanya sekian persen yang memiliki standar air IPAL yang sesuai
  • Kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan masih sangat minim
  • Sumber air baku di dalam wilayah DKI Jakarta hanya sekitar 2,75% yang dapat diolah menjadi air bersih (bersumber dari Banjir Kanal Barat), selebihnya (sebanyak 83%) mengambil dari luar Jakarta
  • Jakarta tidak memiliki manajemen air yang baik sehingga tidak dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya pengetahuan juga terkait dengan fungsi air
  • Permasalahan air juga dapat timbul dari tata ruang yang kurang dipenuhi dan kurangnya keteladanan seorang pemimpin
  • Koordinasi antara pemerintah DKI, dan pemerintah Jawa Barat (terkait masalah air, air limbah, dan sampah) harus lebih ditingkatkan
  • Kementrian  ingin memiliki model konsep kota metropolitan, bahkan megapolotian, pada tingkat ASEAN
  • Harus disiapkan sistem data terkait kebutuhan, kekurangan, serta kualitas dalam penggunaan air dan penumpukan sampah di setiap kelurahan dengan sistem bottom-up
  • Perlu membentuk infrastruktur yang mampu memisahkan hasil pembuangan air limbah, air kotor, air hujan, dll. untuk efesiensi dalam sistem pengelolaannya
  • MUI bidang pemuliaan lingkungan hidup memiliki program eco-masjid yang merupakan gerakan peduli lingkungan dengan menitikberatkan dakwah yang membahas mengenai pentingnya lingkungan, contoh di setiap masjid di tetapi penghematan air dalam berwudhu
  • Penguatan penegakan hukum sehingga tercapai policy-to-action
Diskusi Kelompok 3 dalam Kegiatan Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Hasil dari diskusi kelompok 3 (konektivitas dan mobilitas), yaitu:

  • Banyak peraturan baru yang muncul setelah kita kontrak ditandatangani sehingga peraturan baru itu tidak dapat dipenuhi oleh pengusaha. Diperlukan kerjasama pemerintah dan kontraktor secara jelas.
  • Tata kelola pemerintahan dapat menjadi prioritas karena mereka belum optimal dalam mengakomodir inovasi terbaru.
  • Sisten transportasi harus dapat melayani jumlah penduduk yang tinggal 100m dari transit angkutan masal.
  • Perencanaan sistem transportasi harus terintegrasi dengan sistem Jakarta Smart City (JSC)
  • Perlu konsistensi antara perencanaan tata ruang (terutama land-use) dan pembangunan yang terjadi
  • Penegakan hukum harus diperkuat

Press Release Terkait Kegiatan Lokakarya:

https://jakberketahanan.org/2018/10/26/press-release-lokakarya-peluang-mewujudkan-jakarta-berketahanan-25-oktober-2018/

Tautan Materi Paparan Lokakarya:

1. Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Paparan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sebagai Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dalam Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan (25 Oktober 2018) – Link: https://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/20181025_Lokakarya-Peluang-JakBer_OM.pdf

2. Lokakarya 2: Mewujudkan Jakarta Berketahanan

Paparan Mitra Penyusunan Strategis (Ruang Waktu) dalam Lokakarya Mewujudkan Jakarta Berketahanan (25 Oktober 2018) – Link: https://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/20181025_Lokakarya-Peluang-JakBer_Ruang-Waktu.pdf

Foto Bersama saat Akhir Kegiatan Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan

 

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com