Jakarta BerketahananKlipingProdukPublikasi

Press Release Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan (25 Oktober 2018)

Press Release

Kamis, 25 Oktober 2018

 

Upaya Menemukan Peluang mewujudkan Jakarta Berketahanan

 

Pemerintah berperan sebagai kolaborator, sedangkan para pemangku kepentingan di luar pemerintah termasuk kelompok masyarakat, akademisi dan swasta berperan sebagai co-creator merupakan wujud kolaborasi dalam kota 4.0.  Suasana ini terjadi dalam Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan, pada hari ini, Kamis, 25 Oktober 2018 di Balai Kota, Jakarta.  Hadir lebih dari 67 lembaga yang mewakili seluruh pemangku kepentingan di Jakarta. Mereka berbagi pendapat, urun rembug bersama-sama memahami konteks terkini ketahanan kota melalui pendekatan system, dan berupaya menemukenali skenario Jakarta dalam 10 (sepuluh) tahun ke depan serta mendiskusikan beberapa peluang program dan/atau kegiatan yang perlu diprioritaskan dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan di masa depan. Lokakarya dibuka oleh Oswar Mungkasa, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.

 

Jakarta telah melakukan berbagai ikhtiar dalam membangun ketahanan kota untuk menghadapi guncangan dan tekanan berupa banjir, kebakaran, kemacetan dan lain-lain. Hal tersebut dapat dilihat bahwa saat ini isu banjir bukan lagi menjadi momok masyarakat Jakarta, sarana prasana kota terkait mitigasi banjir misalnya badan air telah dikembalikan seusai fungsinya, termasuk optimalisasi waduk.  Ikhtiar membangun Jakarta untuk menjadi lebih berketahanan mendapatkan momentum baru saat Jakarta terpilih sebagai salah satu dari 37 kota di dunia yang bergabung dengan jejaring internasional 100 Kota Berketahanan/100 Resilient Cities (100RC) pada bulan Mei 2016.

Sejak itu, Jakarta dibantu program 100RC mengembangkan strategi ketahanan kota agar mampu menghadapi tantangan sosial, ekonomi dan fisik yang semakin meningkat di abad ke-21, khususnya terkait globalisasi, urbanisasi dan perubahan iklim. Dengan menggunakan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, beberapa kegiatan telah dilakukan, mulai dari rangkaian kegiatan awal untuk menemukenali  guncangan dan tekanan yang dinilai paling menjadi ancaman melalui sebaran kuesioner daring dan luring yang ditindaklanjuti oleh sesi kerja dan lokakarya, Hasilnya adalah Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) yang menyepakati 5 (lima) Fokus Utama yaitu (1) Tata kelola dan manajemen kota; (2) Budaya siap-siaga menghadapi guncangan; (3) Tata kelola air bersih, air limbah dan sampah; (4) Konektivitas dan mobilitas;  serta (5) Kohesi sosial.   Menindaklanjuti hasil PRA tersebut, pada bulan Agustus dan September 2018 telah pula dilakukan beberapa kegiatan, yaitu: (i) Sesi Kerja Status Ketahanan Kota pada tanggal 23 Agustus 2018; (ii) Sesi Kerja Visi, Misi, dan Program pada tanggal 19 September 2018; serta (iii) Lokakarya Perdana Program Prioritas pada tanggal 26 September 2018.

Rangkaian kegiatan tersebut memungkinkan lebih dari 100 pemangku kepentingan, yang terdiri dari unsur Pemerintah (Pusat dan Daerah), Swasta, Akademisi, dan Kelompok Masyarakat, untuk menyepakati: (i) Visi dan Misi mewujudkan Jakarta Berketahanan; dan (ii) 80 program eksisting di RPJMD 2018-2022 yang perlu diprioritaskan untuk mewujudkan Jakarta Berketahanan.

Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Oswar Mungkasa menyampaikan bahwa “Lokakarya Peluang Mewujudkan Jakarta Berketahanan merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan sebelumnya dan merupakan upaya untuk menemukenali program, proyek, kegiatan, dan/atau gagasan yang perlu diprioritaskan untuk diusulkan dan diinternalisasikan ke dalam kegiatan SKPD terkait.”

“Hal ini merupakan salah satu proses mewujudkan Jakarta Berketahanan yang akan dilakukan melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu: jalur normal dan jalur cepat (quick win)Quick Wins dengan memprioritaskan program, proyek, kegiatan, dan/atau gagasan terkini Pemprov DKI Jakarta yang selaras dengan 60 Kegiatan Strategis Daerah (KSD). Sedangkan, jalur normal dengan menyusun dan menginternalisasikan strategi ketahanan kota yang terpadu dan menjawab seluruh tantangan dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan ke dalam Dokumen Perencanaan Pemprov DKI Jakarta.” Dalam kesempatan ini, Deputi Gubernur juga menegaskan bahwa “Pelaksanaan lokakarya ini juga diselaraskan dengan Siklus Perencanaan Pemprov DKI Jakarta yang sedang membahas KUA PPAS dengan DPRD untuk menyetujui anggaran pemerintah. Keluaran lokakarya akan dapat menjadi pertimbangan bagi SKPD Provinsi DKI Jakarta dalam memrioritaskan program, proyek, kegiatan, dan/atau gagasan yang akan diselaraskan dengan Anggaran Pemerintah dan menjadi bagian dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) selanjutnya.

Lokakarya ini membagi peserta ke dalam 3 (tiga) kelompok yang masing-masing membahas fokus utama yang berbeda-beda, yaitu: (i) tata kelola air, air limbah, dan sampah; (ii) budaya siap siaga menghadapi guncangan; serta (iii) masalah konektivitas dan mobilitas. Lokakarya ini turut mengevaluasi sistem yang berjalan terkait ketiga topik tersebut serta mendiskusikan skenario masa depan Jakarta.

 

 

————

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

Rendy Primrizqi

Communication Officer

M: +62 813 1596 6684| WA: +62 897 8337 120| O: +62 21 389 01 801 Line 26

E: primrizqi@jakberketahanan.org

 

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Sekretariat Jakarta Berketahanan dibentuk untuk mendukung efisiensi dan optimalnya upaya mewujudkan Jakarta Berketahanan

 Alamat Kantor:

 

KANTOR KEDEPUTIAN GUBERNUR BIDANG TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DKI JAKARTA

 Alamat Kantor:

  • Gedung Balai Kota, Blok E Lantai 4
  • Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110
  • Telp dan Fax: (021) 3504811
  • https://tarulh.com/
Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com