BeritaJakarta BerketahananKegiatan

Forum Polusi Udara DKI Jakarta

Jakarta, 13 Februari 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri undangan Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dalam forum pembahasan polusi udara di DKI Jakarta. Forum ini dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi polusi udara dan dampaknya pada masyarakat. Forum ini dihadiri beberapa stakeholder dari berbagai level seperti, BMKG , Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Institut Teknologi Bandung yang diwakili oleh Driejana, Ph.D. , Qlue, dan Jakarta Smartcity.

Paparan pertama diberikan oleh BMKG yang membahas mengenai hasil pantauan kondisi udara yang ada di indonesia. Pada kesempatan tersebut BMKG menyampaikan, konsentrasi gas rumah kaca terus mengalami kenaikan yang signifikan. Dalam kasus di DKI Jakarta, fluktuasi konsentrasi gas rumah kaca dan emisi CO2 memang lebih besar dipengaruhi oleh jumlah kendaraan bermotor dan aktifitas fotosintesis tumbuhan. Sedangkan secara kesluruhan, konsentrasi tahunan yang didapat dari pemantauan gas rumah kaca untuk GAW Bukit Kototabang tercatat mencapai 402 ppm dan CH4 tercapai 1.9 ppm.

Paparan kedua merupakan hasil riset dari Driejana, Ph.D. Dalam paparannya, Driejana menyampaikan, penelitian yang dia lakukan merupakan kerjasama multidisiplin dan lintas negara. Penelitian ini dilaksanakan dengan metoda Land Use Regression, semua data yang bersifat kependudukan akan dipetakan secara spasial dan dioverlay dengan data historis kondisi polusi udara selama beberapa tahun. Dengan demikian, data yang dihasilkan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk melaksanakan program  kebijakan pembangunan di masa depan.

Selain dari BMKG dan ITB, hadir juga perwakilan dari Dinas Perhubungan dan Qlue yang masing-masing menyampaikan upaya yang sudah mereka lakukan kaitannya dengan polusi udara. Adapun tindakan dan upaya yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan adalah lewat pengujuan emisi kendaraan bermotor dan adanya kampanye publik yang mengajak masyarakat untuk berpindah kepada transportasi publik. Berbeda dengan Dinas Perhubungan, Qlue lebih fokus pada bagaimana menyampaikan dan mengolah data publik kedalam satu platform interaktif yang kedepannya dapat membantu proses penyususnan policy brief serta memudahkan Pemerintah dalam mengambil keputusan taktis.

Berikut beberapa materi paparan pada kegiatan tersebut :
1. UDARA – Urban Hybrid Model for Air Pollution Exposure Assessment, Driejana, Ph.D.
2. Pengelolaan Informasi Gas Rumah Kaca Di Jakarta – BMKG
3. Pengendalian Polusi Udara Di Dinas Perhubungan DKI Jakarta

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com