BeritaJakarta BerketahananKegiatan

FGD Partisipasi Kelompok Agama dalam Mendukung Pembangunan Rendah Emisi Di DKI Jakarta

Pada hari kamis 14 Februari 2019, Sekertariat Berketahanan berkesempatan untuk hadir kemabli pada FGD yang diadakan oleh ICLEI terkait upaya pembangunan rendah emisi di DKI Jakarta. FGD ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan ICLEI dalam membangun mind set ramah dan cinta lingkungan. Jika sebelumnya melibatkan pemuda, kali ini ICLEI berusaha menggaet kelompok agama untuk ikut memberikan andil dalam upaya perwujudan proses pembangunan yang rendah emisi dan berkelanjutan. Kelompok agama dinilai sebagai entitas yang memberikan pengaruh sangat besar dan mempunyai peranan yang sangat fundamental dalam proses pembangunan. Oleh karenanya, ICLEI mengajak semua kelompok agama yang diakui di Indonesia seperti Islam, Katholik, Protestan, Budha, Hindu serta Kong Hu Cu untuk maju bersama.

 

Ghina selaku Country Director ICLEI Indonesia menyampaikan, lewat kelompok agama diharapkan konsep pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat lebih mudah untuk disampaikan. Karena pada dasarnya setiap agama mempunyai sudut pandang dan konsep yang menganjurkan setiap manusia untuk hidup selaras dengan lingkungan termasuk merawat dan menjaganya sebaik mungkin. Atas dasar itu, bentuk-bentuk kolaborasi dengan kelompok agama merupakan hal yang sangat mungkin untuk dilalkukan, tambahnya.

Selaras dengan yang disampaikan oleh Ghina, sebagian besar undangan menyampaikan bahwa dari masing-masing kelompok agama sudah mempunyai program yang dilaksanakan untuk membangun mind set mengenai lingkungan hidup. Sebagai contoh, perwakilan dari agama Katholik sudah mulai menerapkan standar green building bagi gereja yang ada dan yang akan dibangun. Begitu halnya dengan kelompok agama Islam yang sudah melaksanakan edukai pada masyarakat lewat kampanye penghematan air wudlu, upaya pembangunan masjid dengan konsep ramah lingkungan serta menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Kelompok agama Hindu juga menyampaikan bahwa mereka sudah bisa melakukan pelarangan penggunaan bahan plastik pada acara-acara keagamaan, dan menyarankan bahan-bahan seperti daun dan bambu yang lebih ramah lingkungan yang mana dapat pula berdampak pada kegiatan ekonomi di level UKM.

Dari pertemuan ini, para pemuka agama dari masing-masing kelompok sepakat untuk melakukan gerakan yang lebih besar yang dilabeli dengan gerakan “Ikhtiar Jakarta”. Gerakan ini akan diawali dengan pembuatan modul ceramah yang mengandung konsep ramah lingkungan dari masing-masing sudut pandang agama yang ada. Harapannya, para pemuka agama akan mempunyai frame work dan pemahaman yang sama. Sehingga pesan ramah dan cinta lingkungan dapat disebarkan lewat dialog kegamaan dimasing-masing kelompok. Terdapat pula rencana kegiatan cinta lingkungan yang dapat dilaksanakan bersama-sama dan lintas agama. Pada akhirnya, gerakan ini dapat digulirkan secara berkelanjutan dan menjadi gerakan massive di masa depan.

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com