BeritaDesain BesarJakarta BerketahananKegiatan

Pelatihan Permainan Kolaborasi Pemangku Kepentingan dan Perencanaan Pengembangan Perkotaan

Meningkatkan kapasitas dan pemahaman pemangku kepentingan dalam mendukung strategi kolaborasi multi-pihak

Jakarta, 20 dan 21 Mei 2019.

Pada Hari Senin dan Selasa, 20 dan 21 Mei 2019, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH) selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan bekerja sama dengan KARINA-Caritas Indonesia mengadakan Pelatihan Permainan Kolaborasi Pemangku Kepentingan dan Perencanaan Pengembangan Perkotaan.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh beberapa pihak, yaitu: Staf Kedeputian TRLH, KARINA-Caritas Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI), International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Cordaid Belanda, PT. Ewindo, dan Sekretariat Jakarta Berketahanan.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman pemangku kepentingan dalam mendukung strategi kolaborasi multi-pihak yang dikembangkan oleh Jakarta Berketahanan dalam menjalankan beberapa desain besar yang dikembangkan DKI Jakarta dengan menggunakan Serious Collaboration Gaming dan Urban Planning Games.

Pelatihan ini dipandu oleh Perwakilan Cordaid Belanda dan Afrika Selatan yang telah memiliki pengalaman dalam melatih pemangku kepentingan untuk berkolaborasi untuk menyelesaikan isu perkotaan.

Pelatihan ini berlangsung selama 2 (dua) hari dengan agenda yang berbeda di setiap harinya. Pada Hari pertama, para peserta pelatihan diberikan materi tentang teknik berkolaborasi dan pentingnya komunikasi. Sedangkan, pada hari kedua para peserta akan berlatih simulasi memainkan permainan.

Terdapat beberapa poin penting yang mengemuka pada pelatihan hari pertama, yaitu:

  1. Kolaborasi dapat diartikan sebagai upaya untuk menyatukan berbagai pendapat untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
  2. Kemampuan berkomunikasi dapat dilihat sebagai salah satu aspek terpenting dalam berkolaborasi. Dalam berkomunikasi, pemangku kepentingan perlu melakukan ‘Listening For’ (mendengar dengan seksama) dan menghindari ‘Listening Against’ (mendengar untuk mencari celah untuk menjatuhkan).
  3. Perlu diiingat bahwa dalam berkolaborasi perlu untuk berfokus kepada aspek manusia (people oriented) dalam menyelesaikan isu perkotaan.
  4. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mengungkap kebutuhan dan kepentingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam kolaborasi untuk menghasilkan kolaborasi yang efektif dan akurat.
  5. Terdapat 3 (tiga) aspek penting dalam mengoptimalkan hasil kolaborasi, yaitu:
    • ME, aspek kebutuhan diri sendiri. Penting untuk menentukan kebutuhan dan keinginan diri sendiri agar kolaborasi yang dihasilkan tidak malah merugikan pihak diri sendiri.
    • WE, melihat kebutuhan bersama. Penting pula untuk menyelaraskan kebutuhan diri sendiri dengan kebutuhan kelompok yang berkolaborasi agar hasil kolaborasi bisa efektif dan optimal.
    • SYSTEM, hasil kolaborasi juga perlu di-internalisasi ke dalam sistem yang ada agar bisa diimplementasikan.

Pelatihan di hari kedua berfokus pada simulasi memainkan permainan Serious Collaboration Gaming dan Urban Planning Games.

Terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan pada permainan Serious Collaboration Gaming, yaitu:

  1. Permainan ini berfokus pada aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam berkolaborasi.
  2. Dalam permainan ini, kolaborasi lebih ditekankan pada proses menyelesaikan isu perkotaan.
  3. Aspek-aspek tersebut merupakan: (i) minat dan kepentingan berbagai pihak yang berkolaborasi, (ii) kemampuan dan sumberdaya (resource) berbagai pihak yang berkolaborasi, (iii) isu perkotaan yang ingin diselesaikan; (iv) pengaruh kolaborasi dalam proyek jangka panjang dan jangka pendek; (v) pentingnya kolaborasi multi-pihak; dan (vi) negosiasi yang dilakukan untuk berkolaborasi antar-pihak.
  4. Dalam permainan ini, aspek komunikasi dilihat menjadi hal yang utama untuk menyukseskan kolaborasi.

 

Sedangkan, Terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan pada permainan Urban Planning Games, yaitu:

  1. Permainan ini berfokus pada aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam berkolaborasi dalam melakukan perencanaan proyek untuk membangun kota.
  2. Dalam permainan ini, kolaborasi lebih ditekankan pada proses menyukseskan suatu proyek yang direncanakan oleh pemangku kepentingan.
  3. Aspek-aspek tersebut merupakan: (i) minat dan kepentingan berbagai pihak yang berkolaborasi, (ii) kemampuan dan sumberdaya (resource) berbagai pihak yang berkolaborasi, (iii) isu perkotaan yang ingin diselesaikan; (iv) pengaruh kolaborasi dalam proyek jangka panjang dan jangka pendek; (v) pentingnya kolaborasi multi-pihak; dan (vi) negosiasi yang dilakukan untuk berkolaborasi antar-pihak.
  4. Sama seperti permainan Serious Collaboration Gaming, dalam permainan ini aspek komunikasi dilihat menjadi hal yang utama untuk menyukseskan kolaborasi.

Memahami aspek penting dalam berkomunikasi untuk berkolaborasi dapat membantu Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam melaksanakan kolaborasi, terutama saat impelementasi Strategi Ketahanan Kota di Tahap III Program Jakarta Berketahanan.

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com