Jakarta, 20 Juni 2019. Menindaklanjuti hasil audiensi sebelumnya dari PT. Unilever Indonesia dan Badan Koordinasi Pengelolaan Modal (BKPM) terkait Pengelolaan sampah plastik Jakarta.(https://tarulh.com/2019/05/31/audiensi-pt-unilever-indonesia-dan-bkpm-terkait-pengelolaan-sampah-plastik-dki-jakarta/), Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH) Dr. Ir. Oswar Muadzin Mungkasa, MURP yang juga merupakan CRO Jakarta Kebertahanan dengan didampingi Asisten Deputi bidang Lingkungan Hidup kali ini mengajak pihak terkait untuk berdiskusi lebih lanjut. Rapat mengundang BKPM, Dinas Cipta Karya, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup, Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup, Jakpro, PT. Unilever Indonesia, PT. REPAL Internasional, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), ICLEI dan Sekretariat Jakarta Berketahanan.
Sampah plastik merupakan salah satu masalah yang menjadi fokus bagi Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi permasalahan sampah. Deputi Gubernur bidang TRLH menyampaikan dalam rapat, bahwa terdapat 2 (dua) masalah sampah yang perlu difokuskan, yaitu: a) Mengurangi sampah plastik dan b) permasalahan sampah plastik yang sudah mulai mengganggu dunia pariwisata (pencemaran laut dan ekosistemnya). Saat ini penanganan masalah sampah, masih dilakukan secara sporadis. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan kerjasama dari seluruh pihak. Banyak pihak yang menyatakan ingin bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam mengelola Sampah plastik Jakarta, diantaranya adalah ADUPI, PT. Unilever Indonesia dan PT. Repal Internasional.
Saat ini Jakarta memproduksi sekitar 7.000 ton sampah setiap hari. Dari jumlah itu, sekitar 1.900 hingga 2.000 ton merupakan sampah plastik. Jumlah sampah plastik yang besar tersebut diharapkan dapat menjadi potensi ekonomi bagi warga DKI Jakarta.
Penggunaan sampah plastik sebagai bahan daur ulang dapat membantu menurunkan volume sampah plastik, dan dengan semakin banyak konsumen memanfaatkannya maka usaha daur ulang juga akan meningkat. hal ini yang ingin didorong oleh Pemprov DKI Jakarta dengan dibantu oleh pihak-pihak pengguna plastik daur ulang.
Dalam Rapat ini dibahas kemungkinan kerjasama pengelolaan sampah plastik oleh ADUPI, PT. Unilever dan PT. Repal dari sumber Bank Sampah yang ada di Jakarta. Diskusi seputar alur perputaran sampah di Jakarta dijelaskan oleh perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup. Kedepannya, akan dilaksanakan rapat lanjutan untuk membahas mekanisme kerja Bank Sampah dan Pengolahan sampah plastik oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Sampah telah menjadi isu serius yang harus dihadapi oleh Dunia, Jakarta secara khusus, oleh karena itu diperlukan kesamaan perspektif antara para pemangku kepentingan dalam memahami isu pengelolaan sampah plastik dan pentingnya kolaborasi lintas sektoral