JAKARTA, KOMPAS — Peristiwa kebakaran di Jakarta meningkat saat terjadi pemadalam aliran listrik. Ada 40 kejadian dalam 24 jam sejak Minggu (4/8/2019) pagi hingga Senin (5/8/2019) pagi. Adapun kasus terbanyak pada rumah tinggal dengan jumlah 19 kejadian.
Data yang disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta Subejo, Senin, sebanyak 40 persen dari total 40 kejadian kebakaran itu disebabkan oleh listrik, 27,5 persen akibat lilin, dan 25 persen akibat pembakaran sampah. Mayoritas kejadian kebakaran itu terdiri dari bangunan perumahan (45 persen), instalasi luar gedung (17,5 persen), dan sampah (17,5 persen).
Sebanyak 45 persen dari total peristiwa kebakaran terjadi pada Minggu malam pukul 18.00-23.59. Pada Minggu kemarin, pemadaman listrik terjadi mulai pukul 11.50 di Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Listrik kembali menyala mulai pukul 18.30, tetapi tidak di semua wilayah. Pemasokannya pun tidak stabil.
Subejo menyatakan, jumlah peristiwa kebakaran yang terjadi sejak Minggu pagi hingga Senin pagi lebih banyak dibandingkan biasanya. ”Iya, lebih banyak dari kejadian kebakaran rata-rata harian,” jawabnya.
Pada 2018, misalnya, jumlah kebakaran di Jakarta dalam sebulan berkisar 42-79 kejadian. Sementara itu, jumlah kebakaran kemarin mencapai 40 dalam waktu 24 jam. Sebanyak 15 di antaranya terjadi di Jakarta Timur, 10 di Jakarta Utara, 7 di Jakarta Barat, 4 di Jakarta Selatan, dan 4 di Jakarta Pusat.
Kebakaran akibat lilin
Salah satu kebakaran yang diakibatkan oleh lilin berlokasi di kawasan padat penduduk di Jalan Pisang Batu dan Jalan Belawan, Kelurahan Mangga Dua, Jakarta Pusat, Minggu malam. Penanganan kebakaran dimulai pukul 21.34 dan selesai pukul 23.22. Kebakaran itu cukup besar dan ditangani oleh total 28 unit pemadam kebakaran.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat Syarifudin mengatakan, sumber kebakaran berasal dari satu rumah dan menyebar ke rumah lainnya. Ada total 500 meter lahan yang terdiri dari 17 rumah yang terbakar.
”Penyebabnya ada rumah yang pasang lilin. Kemungkinan lilin jatuh dan terkena kasur,” kata Syarifudin.
Baca juga : Kebakaran dan Kesadaran Hidup Aman di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balai Kota Jakarta, membenarkan bahwa sejumlah kebakaran di kawasan Ibu Kota terverifikasi akibat kelalaian warga dalam menggunakan lilin. Namun, itu semua kini telah ditangani Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI dan kepolisian.
”Nanti penyebabnya biar diselidiki tuntas aparat penegak hukum. Tetapi, kecurigaan sejauh ini memang karena alat-alat (lilin) karena listrik mati, lalu mereka menggunakan alat-alat yang akhirnya memiliki efek pada kebakaran,” tuturnya.
Pembakaran sampah
Selain kelalaian warga menggunakan lilin, ada pula kebakaran yang diduga diakibatkan kelalaian warga membakar sampah. Salah satunya terjadi di kawasan industri Pulogadung, Jalan Rawa Sumur, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, sekitar pukul 00.30. Setidaknya lebih dari delapan lapak hangus oleh si jago api.
Kepala Seksi Operasional Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur Gatot Sulaiman mengatakan, sebanyak 19 mobil pemadam kebakaran dan 88 personel dikerahkan untuk memadamkan delapan lapak di Tanah seluas sekitar 7000 meter persegi.
”Sekitar pukul 07.00 akhirnya api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian mencapai lebih kurang Rp 17,5 miliar. Ada 35 kepala keluarga atau sekitar 140 jiwa yang terdampak,” kata Gatot.
Dugaan penyebab kebakaran, kata Gatot, karena ada seseorang yang membakar sampah. Menurut laporan warga setempat, asap mulai terlihat dari lapak plastik atau rumah kosong. Tidak lama kemudian, api tiba-tiba cepat membesar dan merambat ke lapak lain sekitarnya.
Mencegah kebakaran
Pada Senin siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan melalui akun media sosial sejumlah imbauan kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran saat listrik padam.
Pertama, kabel perlu dicabut dari stop kontak apabila tidak diperlukan. Kedua, lilin atau alat penerangan lain serupa harus diletakkan di tempat yang jauh daru benda yang mudah terbakar. Ketiga, kompor harus dipastikan dalam keadaan mati.
Selain itu, genset juga harus diletakkan di luar ruangan demi menghindari terjadinya kebakaran akibat aktivitas genset. Apabila memerlukan bantuan kedaruratan, warga dapat menghubungi 112 yang bisa diakses selama 24 jam, atau melalui aplikasi ponsel pintar Jakarta Aman.
Berita ini termuat dalam sumber : https://kompas.id/baca/utama/2019/08/05/kasus-kebakaran-meningkat-saat-pemadaman/