Kehadiran Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter diharapkan bukan sekadar tempat fasilitas pengelolaan sampah tapi juga menjadi lokasi pembelajaran bagi anak-anak sekolah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dalam perencanaan ITF Sunter, pihaknya berharap tempat tersebut mempunyai fungsi yang bervariasi selain pengelolaan sampah.
“Bukan saja pengelolaan sampah. Bukan saja sumber energi. Tetapi menjadi tempat pembelajaran sekolah bahkan se-Indonesia,” ucap Anies, Rabu (16/10/2019).
Apalagi lokasi ITF Sunter berdampingan dengan Jakarta International Stadium (JIS) yang sedanh dibangun serta kawasan wisata Ancol. Selain itu juga rencananya akan ada LRT Jakarta yang melintas di sekitar lokasi.
“Nantinya tempat ini jangan kita bayangkan sekarang, kita bayangkan 10-20 tahun yang akan datang, wong perencanaannya kita bicarakan dari 13 tahun yang lalu. Jadi di masa itu, tempat ini harus bisa menjadi tempat untuk masyarakat kita belajar,” tegas Anies.
Selain itu Anies juga berharap agar pembangunan ITF Sunter tidak hanya berjalan sesuai rencana dan rampung pada tahun 2022 tapi berjalan lebih cepat dari apa yang sudah dijalankan.
“Jangan berjalan sesuai jadwal, tapi berjalanlah lebih cepat dari jadwal. Itu yang kita harapkan. Jadi bukan hanya sesuai jadwal, tapi lebih cepat dari jadwal,” katanya.
“On budget is important. On quality is important, but faster than schedule that is more important. Jadi kita berharap ketiganya kita dapatkan,” ujarnya.
Pasalnya apabila fasilitas tersebut bisa terwujud lebih cepat dari apa yang sudah direncanakan, maka upaya untuk mengatasi sampah yang ditimbulkan setiap harinya di Jakarta bisa segera teratasi.
“Karena kita menginginkan proses ini bisa segera berjalan. Kita berharap bisa segera dieksekusi,” ucapnya.
Kerja sama
Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) telah menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Rabu (16/10/2019).
“Alhamdulillah. Sebuah hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pada kesempatan itu Anies menekankan proyek tersebut merupakan lintas waktu karena sudah berjalan jauh sebelum pihaknya memimpin Jakarta yakni tepatnya sejak tahun 2006 silam.
“Tadi saya tanya kepada Pak Kepala Dinas LH, kapan semua proses ini dimulai? Dijawab tahun 2006. Yang terlibat tahun 2006 belum tentu hadir di ruangan ini. Ini jauh sebelum kami semua bertugas di sini,” ungkap Anies.
“Pesannya adalah segala sesuatu yang kita kerjakan itu lintas waktu, mungkin lintas generasi. Lokasinya sudah ditentukan, gagasannya sudah ada lama,” sambung Anies.
Menurut Anies, proyek kolaboratif dari unsur pemerintah, BUMD hingga swasta seperti semacam ini membutuhkan waktu. Sehingga apabila selesai akan menjadi sesuatu yang pertama.
“Dan bila berhasil berjalan yang pertama ini, pertama di Indonesia proyek ini. Mungkin bukan yang pertama, tapi yang sebesar ini adalah yang pertama. Ada di tempat lain, tapi skala sebesar ini pertama,” ujar Anies.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anies Ingin Keberadaan ITF Sunter Jadi Tempat Pembelajaran Anak-anak Sekolah, https://wartakota.tribunnews.com/2019/10/16/anies-ingin-keberadaan-itf-sunter-jadi-tempat-pembelajaran-anak-anak-sekolah?page=2.
Penulis: Junianto Hamonangan
Editor: Agus Himawan
Foto Cover : peresmian ITF Sunter (Istimewa/Wartakota)