Jakarta, 29 Oktober 2019
Pada Hari Selasa, 29 Oktober 2019 Sekretariat Jakarta Berketahanan memenuhi undangan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) yang turut dihadiri oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta, Dinas LH Provinsi DKI Jakarta; Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta, Biro PKLH Setda Provinsi DKI Jakarta, Biro KDH-KLN Setda Provinsi DKI Jakarta, dan Kedutaan Besar Perancis.
Rapat ini bertujuan untuk membahas persiapan Joint-Workshop yang akan diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Kedutaan Besar Perancis terkait Kota Berketahanan melalui pendekatan kota cerdas (smart) dan berkelanjutan (sustainable). Rapat ini juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama pada 11 Oktober 2019 yang diinisiasi oleh Deputi TRLH dengan mengundang, Dinas LH Provinsi DKI Jakarta, dan Dishub Provinsi DKI Jakarta terkait rencana penyelenggaraan joint-workshop untuk meningkatkan kapasitas Pemprov DKI Jakarta dalam isu kota berketahanan (resilient city), kota cerdas (smart), dan berkelanjutan (sustainable).
Pada pertemuan ini, ditemukenali pula bahwa Strategi Ketahanan Kota Jakarta telah menarik minat beberapa pemangku kepentingan untuk turut membantu Jakarta dalam meningkatkan ketahanan kota. Terlihat denganKedubes Perancis yang berinisiasi untuk menyelenggarakan joint-workshop dengan Pemprov DKI Jakarta dengan topik utama 3 (tiga) pilar ketahananan kota Jakarta, yaitu: Jakarta SIAP, Jakarta SEHAT, dan Jakarta TERHUBUNG.
Joint-workshop ini diharapkan akan dapat membantu DKI Jakarta sebagai: (i) sarana peningkatan kapasitas Pemprov DKI Jakarta terkait dengan 3 (tiga) pilar ketahananan kota Jakarta sekaligus (ii) sarana mempertemukan para ahli dari Perancis untuk membantu penyelesaian isu terkait ketahanan kota di Jakarta.
Joint-workshop akan terbagi ke dalam beberapa sesi yaitu:
- Paparan dari Pemprov DKI Jakarta terkait Kota Berketahanan melalui pendekatan kota cerdas (smart) dan berkelanjutan (sustainable) di DKI Jakarta.
- Paparan dari Kedutaan Besar Perancis terkait konsep Kota Berketahanan melalui pendekatan kota cerdas (smart) dan berkelanjutan (sustainable) di Perancis.
- Break-out session yang akan dipimpin oleh SKPD/OPD Pemprov DKI Jakarta dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait isu masing-masing kelompok. Break-out session terbagi ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu:
- Kelompok 1 (Jakarta SEHAT) yang akan dipimpin oleh Dinas LH Provinsi DKI Jakarta dan berfokus pada isu kualitas udara, penanganan sampah, dan pengolahan air.
- Kelompok 2 (Jakarta TERHUBUNG) yang akan dipimpin oleh Dishub dan Diskominfotik (Jakarta Smart City) Provinsi DKI Jakarta dan berfokus pada isu transportasi, smart-mobility, dan inovasi.
- Kelompok 3 (Jakarta SIAP) yang akan dipimpin oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta dan berfokus pada Pengelolaan Risiko Bencana (PRB), keselamatan, dan keamanan.
- Paparan masing-masing kelompok.
- Pembentukan kelompok kerja (pokja) gabungan ketahanan kota antara Pemprov DKI Jakarta dan Kedutaan Besar Perancis
Dalam pertemuan ini, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan usulan terkait topik lain yang perlu dibahas di dalam setiap kelompok pada saat kegiatan joint workshop. Masukan terkait topik ini akan dicantumkan ke dalam tabel untuk kemudian disampaikan kepada pihak Kedutaan Besar Perancis.
Sekretariat Jakarta Berketahanan memandang rencana joint-workshop ini sebagai kesempatan yang baik bagi Jakarta untuk meneruskan kolaborasi untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang berketahanan.
Dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta dapat dilhat pada link berikut:
https://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/08/Strategi-Ketahanan-Kota-Jakarta-low-resulotion_V1..pdf
https://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/09/Ringkasan-Eksekutif-Strategi-Ketahanan-Kota_AS_Final_low.pdf
https://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/10/Resilient-Jakarta-Strategy-Brief_V2.pdf