BeritaJakarta BerketahananKliping

Ingub Anies dan Strategi Pemprov DKI Hadapi Virus Corona

JAKARTA, KOMPAS.com – Seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia saat ini mewaspadai penyebaran virus corona (Covid-19). Salah satu kota yang turut waspada adalah Jakarta. Meski hingga kini belum ada laporan warga Ibu Kota yang positif terjangkit virus asal Wuhan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mengeluarkan strategi agar Jakarta tetap aman dari virus corona. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 16 Tahun 2020 tentang Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19). Ingub ini diteken oleh Anies pada Kamis (25/2/2020) lalu.

Instruksikan seluruh jajaran

Dalam ingub tersebut, Anies menginstruksikan kepada seluruh jajaran dari para asisten, wali kota, bupati, dinas, camat, lurah, badan, biro, hingga kepala rumah sakit dan puskesmas untuk menyosialisasikan penyebaran virus ini. “Mendukung dan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengendalian risiko penularan infeksi Covid-19 di wilayah Provinsi DKI Jakarta,” tulis Anies dalam ingubnya yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/2/2020).

Kepada para wali kota di lima wilayah dan Bupati Kepulauan Seribu, Anies meminta untuk memetakan kelompok sasaran potensial untuk diberikan sosialisasi risiko penularan infeksi Covid-19.

Selain itu, mereka juga diinstruksikan memfasilitasi sosialisasi mengenai risiko penularan infeksi Covid-19 beserta pencegahan dan pengendaliannya. Selanjutnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah diminta untuk menyebarluasan informasi risiko penularan infeksi Covid-19 serta pencegahan dan pengendaliannya kepada seluruh jajaran.

“Menyusun rencana kontijensi bersama dengan Dinas Kesehatan, TNI dan POLRI, rumah sakit, dan seluruh perangkat daerah dan memperkuat jejaring komunikasi 24 jam melalui hotline 112 Jakarta Siaga,” lanjut Anies. Untuk Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Anies menginstruksikan melakukan sosialisasi dengan sasaran seluruh jajaran dan memfasilitasi kanal informasi untuk warga negara asing (WNA) yang berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Siswa sekolah hingga tempat wisata

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan sosialisasi kepada para pengelola tempat hiburan, para pengelola tempat wisata dan rekreasi, para pengelola tempat makan, para pengelola penginapan, dan para pengelola agen perjalanan.

Untuk Kepala Dinas Pendidikan, diperintahkan melakukan sosialisasi kepada para kepala sekolah mulai dari sekolah pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas (SMA), baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. “Menyebarluaskan informasi kepada siswa dan orang tua siswa, dan para pengelola bimbingan belajar,” lanjutnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah diminta melakukan sosialisasi kepada para pengelola koperasi, usaha kecil, dan menengah. Dalam ingub tersebut, Anies juga memerintahkan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik supaya membantu penyebarluasan informasi mengenai risiko penularan Covid-19 beserta pencegahan. “Mempublikasikan risiko penularan infeksi Covid-19 serta pencegahan dan pengendaliannya melalui media internal dan videotron yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” tutur Anies.

Dinkes diperintahkan miliki APD lengkap

Sedangkan untuk Dinas Kesehatan, diinstruksikan untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap penularan virus ini. “Melakukan evaluasi hasil penyelidikan epidemiologi jika terjadi kasus ( corona),” kata dia dalam ingub. Kemudian, untuk jajaran di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD), ia memerintahkan agar mencatat dan melaporkan setiap kasus sesuai dengan kriteria kasus dan alur pelaporan yang ditetapkan.

“Menyediakan alat pelindung diri (APD) lengkap sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko penularan infeksi Covid-19,” jelasnya.

Tak hanya kesiapan dari petugas kesehatan, masyarakat juga diminta melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika terdapat tanda-tanda corona. Hal ini diinstruksikan oleh Anies kepada semua camat dan lurah di DKI Jakarta. “Memastikan terciptanya kepercayaan di masyarakat dan mendorong masyarakat untuk melaporkan kepada fasilitas kesehatan terdekat jika ada warga yang sakit dan faktor risiko,” tutur Anies.

Penderita corona masih nihil

Adapun Dinkes DKI Jakarta mengklaim belum ada pasien penderita virus corona di DKI Jakarta. Hal ini berdasarkan hasil tes laboratorium yang sudah dilakukan. Mengenai informasi yang beredar melalui penyebaran foto dari salah satu slide dalam paparan Dinkes Provinsi DKI Jakarta tentang Kewaspadaan Corona Virus Disease 2019 di DKI Jakarta dapat dipastikan tidak benar.

“Pada slide tersebut yang dimaksudkan dengan “kasus Covid-19” adalah menunjukkan pasien dengan dugaan awal Covid-19, karena memiliki gejala dan riwayat perjalanan dari negara terjangkit. Namun, pemeriksaan sampel di Litbangkes Kementerian Kesehatan RI menunjukkan hasil negatif Covid-19 di DKI Jakarta,” ucap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti.

Widya menjelaskan, hingga saat ini terdapat 115 orang dalam pemantauan dan 32 pasien dalam pengawasan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan tersebut berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE), tersebar di lima wilayah Kota Administrasi di DKI Jakarta dan luar DKI Jakarta. Ia pun meminta masyarakat tidak perlu cemas dan tidak mudah percaya dengan beredarnya informasi yang belum tentu benar.

“Masyarakat perlu cross check lagi untuk memastikan kebenaran setiap informasi yang diterima,” kata dia.

Sosialisasi di 460 lokasi

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia Handayani mengaku telah melakukan sosialisasi atau penyuluhan ke 460 lokasi di Ibu Kota terkait virus corona. Sosialisasi ini bersifat tatap muka langsung dengan masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran mengenai virus itu.

“Lokasi dilakukan yang penyuluhan langsung, sosialisasi langsung, misalnya ke penghuninya Apartemen Green Bay Pluit, penghuni apartemen apa, misalnya ke karyawannya hotel apa, nah itu titik lokasi yang sejak dilakukan hampir sebulan,” terang Dwi.

Ke-460 lokasi itu belum termasuk lokasi atau lingkungan yang lebih kecil, seperti Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Selain itu, sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial serta penayangan lewat videotron. Masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga mempunyai tugas untuk menyosialisasikan mengenai virus corona kepada masyarakat. “Jadi Disdik itu menyosialisasi corona ke sekolah negeri swasta gitu. Disnaker juga menyosialisasi corona ke perusahaan supaya action bersama. Jadi itu tujuan utama ingub untuk gerak langkah bersama dalam mewaspadai dan menyosialisasi corona,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Ingub Anies dan Strategi Pemprov DKI Hadapi Virus Corona”, https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/02/08135101/ingub-anies-dan-strategi-pemprov-dki-hadapi-virus-corona?page=1
Penulis : Ryana Aryadita Umasugi
Editor : Irfan Maullana
Foto Cover : Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020).(KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA)

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com