Mempersiapkan kota tangguh sangat dibutuhkan mengingat sebanyak 56 persen penduduk Indonesia tinggal di kota.
Pada 2025, penduduk yang tinggal di kota diprediksi bertambah menjadi 68 persen.
Dua kota percontohan yang dipersiapkan untuk menjadi kota tangguh, menurut Sekretaris Jenderal Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Anita Firmansyah, adalah Semarang dan Jakarta.
“Semarang dan Jakarta kita usulkan untuk resilient city (kota tangguh), untuk itu kita perlu atasi rob dulu,” ujar Anita, dalam acara “Round Table Discussion: Resilient Cities”, di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Seperti diketahui, kata Anita, Jakarta dan Semarang memiliki kawasan pantai. Di dua kota ini, masih banyak hal-hal terkait kesehatan masyarakat yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah.
Misalnya, bagaimana menciptakan hidup masyarakat yang lebih sehat dengan mengatasi rob atau banjir yang diakibatkan kenaikan muka air laut.
“Rob kan membuat kawsan tergenang terus sehingga tidak sehat bagi warga,” sebut Anita.
Ia menambahkan, salah satu upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR adalah membangun polder-polder.
Di Semarang, contohnya, polder sebagai manajemen air dilakukan di barat, tengah, dan pinggiran dengan 5 polder.
Salah satu polder tersebut dibangun atas kerja sama dengan pihak Belanda. Upaya yang berbeda dilakukan di Jakarta.
“Kita siapkan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) untuk memperbaiki utara Jakarta,” tutur Anita.
Ia menambahkan, tugas pemeritah adalah mendorong pembangunan infrastruktur, misalnya memperbaiki kualitas kota, dengan memperbaiki kawasan kumuh dan mencapai layanan air minum kepada masyarakat.
Kemudian, pemerintah juga bertanggung jawab menangani masalah persampahan dan sanitasi.
Namun, peran serta masyarakat dalam memperbaiki kawasan permukimannya juga tidak kalah penting.
“Kita melalui Direktorat Cipta Karya sudah cukup banyak program seperti Kotaku, Pamsimas, dan Sanimas. Itu juga kan menguatkan masyarakat untuk bisa mereka memiliki kesempatan hidup lebih sehat,” tandas Anita.
Untuk diketahui, Kotaku adalah Kota Tanpa Kumuh. Adapun Pamsimas merupakan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat. Terakhir Sanimas, yakni Sanitasi Berbasis Masyarakat.
sumber: https://properti.kompas.com/read/2017/03/10/144330121/semarang.dan.jakarta.jadi.kota.tangguh.ini.persiapan.pemerintah