Meski pembangunan Kereta Api Cepat atau Light Rail Transit menjadi hal yang baru di Indonesia, namun biaya pembangunan LRT-nya, cukup terbilang murah jika dibandingkan dengan negara lainnya. Melihat perkembangan transportasi di negara tetangga yang lebih dahulu, hal inilah yang dapat dijadikan landasan bahwa sejatinya pembangunan di Indonesia khususnya LRT Jabodebek cukup kompetitif.
Dengan total biaya pembangunan LRT Jabodebek sebesar Rp20,752 triliun atau Rp467,08 miliar per km untuk fase satu. Jka dihitung dengan pembiayaan kereta oleh KAI, total biaya LRT Jabodebek mencapai p673 miliar/km, hal tersebut cukup kompetitif dibandingkan di Kanada, pembangunan LRT Calgary, dengan tipe at grade, sepanjang 20 km total biaya mencapai Rp43,940 triliun.
Selain itu, melihat pembangunan di Uni Emirat Arab, total biaya pembangunan LRT Dubai sepanjang 76 km dengan tipe at grade dan elevated, sebesar Rp78,000 triliun. Sedangkan di Filipina, total biaya pembangunan LRT Manila Line 7 sepanjang 23 km dengan tipe elevated, sebesar Rp20,790 triliun. Lalu, di Negara Tentangga Malaysia, total pembangunan LRT Kelana Jaya sepanjang 34.7 km, dengan tipe elevated dan at grade, sebesar Rp28,350 triliun. Kemudian di Pakistan, total biaya pembangunan LRT Lahore sepanjang 27.1 km dengan tipe elevated, sebesar Rp21,600 triliun.
Sebagai informasi, biaya LRT Jabodebek dibangun dengan teknologi terkini, dengan mendukung sistem operasi yang mampu mencapai otomasi level 3 atau GOA Level 3. Sehingga memungkinkan LRT Jabodebek bergerak otomatis tanpa masinis atau driverless.
Artikel ini telah dipublikasikan diĀ https://lrtjabodebek.com/perbandingan-biaya-lrt-jabodebek-dengan-5-negara-lainnya/