BeritaJakarta BerketahananKegiatan

Rapat Persiapan Awal Peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta

Puncak Tahap II Program Jakarta Berketahanan sudah di depan mata

Jakarta, 13 Juni 2019.

Kegiatan Rapat Persiapan Awal Peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH) selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dan dihadiri oleh Asisten Deputi DKI Jakarta bidang Tata Ruang; Beppeda DKI Jakarta; Diskominfotik DKI Jakarta; Biro KDH/KLN Setda Provinsi DKI Jakarta; TGUPP; PT. Jakarta Konsultindo; Buro Happold Engineering; PT. Matra Ruang Waktu Selaras; dan Sekretariat Jakarta Berketahanan.

Rapat persiapan awal ini bertujuan untuk mempersiapkan konsep pelaksanaan Peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta yang direncanakan akan dilaksanakan pada Minggu ke-4 Juni 2019 (24-28 Juni 2019).

Sebagai gambaran, salah satu kesepakatan dan komitmen kerjasama antara DKI Jakarta dan 100 Resilient Cities (100RC) adalah merumuskan Strategi Ketahanan Kota yang disusun melalui pendekatan kolaboratif dan diharapkan mampu berperan untuk mengarusutamakan aspek ketahanan pada seluruh sistem kota.

Terdapat beberapa topik yang dibahas pada rapat persiapan ini, yaitu: (i) Penyepakatan Format Peluncuran; dan (ii) Penyepakatan waktu pelaksanaan kegiatan peluncuran.

Strategi Ketahanan Kota menjadi output utama dalam pelaksanaan Program 100RC di berbagai kota seluruh dunia yang peluncurannya dilaksanakan oleh pemimpin kota. Oleh karena itu, Peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta diharapkan juga bisa dilaksanakan oleh Gubernur DKI Jakarta.

Mitra Penyusunan Strategi/Strategy Partner (SP); yang terdiri dari Jakarta Konsultindo, Buro Happold Engineering, PT. Matra Ruang Waktu Selaras; memberikan usulan agar kegiatan peluncuran dilaksanakan di wilayah yang akan menjadi sasaran implementasi Strategi Ketahanan Kota di masa depan. Beberapa poin penting terkait usulan tersebut berupa:

  • Wilayah Kayu Putih, Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah yang telah disepakati (antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemangku Kepentingan) menjadi pusat pengembangan baru DKI Jakarta.
  • Terkait dengan hal tersebut, PT. Pulo Mas Jaya (merupakan anak perusahaan dari PT. Jakarta Propertindo, sama seperti PT. Jakarta Konsultindo) memiliki lahan seluas 300 Ha di wilayah sekitar Waduk Ria Rio dan Equestrian Park, Kayu Putih, Jakarta Timur.
  • Konsep ketahanan kota diharapkan dapat diimplementasikan dan dipadukan dengan konsep pengembangan Wilayah Kayu Putih, Jakarta Timur. Perpaduan tersebut diharapkan dapat diejawantahkan dalam bentuk Taman Berketahanan (Resilient Park).
  • Taman Berketahanan (Resilient Park) dapat menjadi salah satu bentuk pusat pembelajaran (center of excellence) pengarusutamaan konsep ketahanan kota dan implementasi Strategi Ketahanan Kota. Oleh karena itu, Peluncuran Strategi Ketahanan Kota dipandang perlu untuk dilaksanakan di wilayah Kayu Putih, Jakarta Timur sehingga dapat menjadi momentum untuk implementasi strategi.
  • Wilayah di sekitar Waduk Ria Rio (dalam RTRW dan RDTR) direncanakan untuk menjadi Ruang Terbuka Biru (RTB). Sampai saat ini, rancangan awal pengembangan kawasan tersebut adalah ditujukan untuk menjadi kawasan wetlands. Meskipun begitu, tetap diperlukan penyesuaian kondisi rancangan untuk dapat mengakomodasi implementasi Strategi Ketahanan Kota dalam bentuk Taman Berketahanan (Resilient Park).

Deputi TRLH selaku CRO Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa pelaksanaan peluncuran di wilayah yang akan menjadi sasaran implementasi merupakan ide yang baik. Namun, tetap harus memperhatikan visi dan/atau fokus dari Gubernur terkait pengembangan kawasan tersebut di kemudian hari. Selain itu, Pihak SP juga dirasa perlu untuk memberikan rancangan baru terkait wilayah di sekitar Waduk Ria Rio.

Mengingat kondisi tersebut di atas, kegiatan peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta sebaiknya dilakukan di Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Meskipun begitu, rencana pengarusutamaan konsep ketahanan kota dan implementasi Strategi Ketahanan Kota melalui Taman Berketahanan (Resilient Park) tetap dicanangkan dalam kegiatan peluncuran tersebut.

Dalam rapat ini, terdapat pula masukan mengenai jadwal pelaksanaan kegiatan peluncuran. Pelaksanaan pada Minggu ke-4 Juni 2019 (24-28 Juni 2019) dianggap kurang efektif mengingat ada jadwal sidang Sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) sehingga pelaksanaan peluncuran Strategi tidak menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, Pelaksanaan Kegiatan Peluncuran diundur menjadi di Minggu ke-3 Juli 2019 (direncanakan pada tanggal 17 Juli 2019).

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com