BeritaJakarta BerketahananKliping

MRT Gandeng Pusat Belanja untuk Dongkrak Jumlah Penumpang

1OOK/Days !! menuju Jakarta berketahanan yang terhubung

JAKARTA, KOMPAS – PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta bakal bekerja sama dengan pusat perbelanjaan ataupun komunitas demi mendongkrak capaian 100.000 penumpang per hari di tahun 2019 ini. Namun pengamat menyarankan supaya MRT fokus pada upaya menarik minat penumpang loyal dan memastikan standar pelayanan minimum tercapai untuk mendongkrak jumlah penumpang.

Muhammad Effendi, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, dalam forum jurnalis MRT, Rabu (26/6/2019), menjelaskan, rata-rata 80.406 penumpang per hari di bulan Juni. Jumlah ini meningkat dibandingkan rata-rata bulan Mei 70.000 penumpang per hari.

Bulan Mei, MRT Jakarta mulai menerapkan tarif normal setelah sebelumnya berlaku tarif promo berupa diskon 50 persen. Sempat ada kekhawatiran  tarif normal akan mengurangi jumlah penumpang. Ternyata, rata-rata penumpang harian di bulan Mei melebihi target minimal MRT Jakarta sebesar 65.000 penumpang per hari. Jumlah rata-rata itu bahkan meningkat lagi di Juni ini.

Melihat capaian itu, lanjut Effendi, MRT Jakarta berupaya  mencapai  100.000 penumpang per hari hingga akhir tahun ini. Cara yang ditempuh adalah dengan bekerjasama dengan pusat perbelanjaan di sepanjang koridor fase I.

Salah satu bentuk kerja sama itu adalah dengan menunjukkan kartu single trip di mal seperti Fx Mall, Plaza Semanggi, dan Sarinah, pengguna MRT bisa mendapatkan potongan harga.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Pekerja menyelesaikan renovasi interior Plaza Blok M, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019). Plaza Blok M yang sempat sepi dari pengunjung kini kembali ramai setelah terkoneksi dengan stasiun moda raya terpadu (MRT) yang telah beroperasi.

MRT juga menggelar bazar di salah satu mal untuk menggaet penumpang serta mengadakan kegiatan bersama komunitas.

Selain itu, MRT Jakarta juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sepanjang koridor fase I, agar pihak perusahaan mendorong karyawan mereka menggunakan MRT ketimbang menggunakan kendaraan pribadi.

Penumpang loyal

Aditya Dwi Laksana, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), mengapresiasi tren kenaikan penumpang MRT. Target 100.000 penumpang per hari sampai akhir tahun ini juga dianggapnya wajar. Apalagi karena sebetulnya target awal MRT adalah 130.000 penumpang per hari.

Hanya, lanjutnya, MRT perlu melakukan upaya bertahap untuk mencapai target 130.000 penumpang. Tetapi yang lebih penting adalah kenaikan jumlah penumpang terjadi pada segmen penumpang harian (loyalty customer/daily passenger), bukan penumpang musiman saja.

Untuk itu, MRT perlu fokus pada layanan dan operasional dulu. MRT perlu menganalisis persebaran penumpang yang padat di 3-4 stasiun saja, yaitu Lebak Bulus, Dukuh Atas, Blok M, dan Bundaran HI.

Jumlah penumpang di Blok M sebenarnya karena stasiun terkoneksi dengan plaza, dan memudahkan karyawan untuk makan siang di kawasan mal.

MRT, kata Aditya, perlu menganalisis situasi itu untuk bisa mendorong pertumbuhan penumpang secara merata. “Apakah stasiun di luar 4 stasiun tadi, pusat komersial tidak ada di situ?” tanyanya.

Ia meminta MRT Jakarta menganalisis angkutan pengumpan (feedernya), area parkir (park and ride), atau akses ke stasiun. Bila ada kekurangan, perlu perbaikan untuk bisa mendorong pertumbuhan penumpang.

Yoga Adiwinarto, Direktur ITDP Indonesia, juga meminta MRT Jakarta sebaiknya fokus kepada para komuter atau penumpang yang betul-betul menggunakan MRT untuk aktivitas mereka.

Melihat rencana meningkatkan penumpang dengan membuat kerja sama demikian, Yoga berpendapat, hal itu sifatnya situasional saja. Ia justru melihat efektif menarik minat penumpang apabila ada program dari MRT bekerja sama dengan Transjakarta saat jam sibuk ada tarif khusus atau tarif bundling.

MRT juga sebaiknya mencermati ritme perjalanan penumpang sehingga bisa menawarkan tarif-tarif promo saat jam sibuk dan di luar jam sibuk.

“Seluruh masyarakat bisa dimudahkan pergerakannya, perpindahan antarmoda bisa lebih gampang,” jelas Yoga.

KOMPAS/SUCIPTO

Petugas sedang mengecek mesin tiket otomatis di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (1/4/2019).

Jam padat

Effendi memaparkan pola pergerakan penumpang. Di hari Senin, penumpang berkurang, yakni sekitar 85.000 penumpang, lalu meningkat menjelang akhir pekan. Jumlah penumpang mulai naik di hari Jumat.

Adapun kepadatan penumpang ada di pagi hari 07.00 – 09.00 dan 17.00 – 20.00. Di siang hari penumpang datar.

 

Berita ini teruat dalam sumber : https://kompas.id/baca/utama/2019/06/28/mrt-gandeng-pusat-belanja-untuk-dongkrak-jumlah-penumpang/

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com