BeritaJakarta BerketahananKliping

Pemerintah Bisa Manfaatkan Biofuel Selain Kembangkan Mobil Listrik

Jakarta – Perpres kendaraan listrik hingga saat ini masih dinanti dari kalangan industri hingga masyarakat Indonesia sebagai payung hukum Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan upaya pemerintah dengan menggunakan kendaraan listrik adalah sebagai alternatif dari penggunaan ketergantungan bahan bakar fosil.

“Kita dalam posisi menunggu (Perpres kendaraan listrik), karena ketika dikeluarkan perpres mobil listrik itu berarti kan tujuannya memberikan alternatif, sebagai negara kesatuan kita ingin menekan upaya penggunaan fosil. Salah satu alternatifnya adalah dengan electric vehicles,” ujar Kukuh Kukuh di sela-sela GIIAS Talk x Blibli.com di Jakarta Selatan, Sabtu (29/06/2019).

Kendati demikian ia mengatakan alternatif lain yang dapat dimaksimalkan dalam waktu dekat ini adalah penggunaan energi terbarukan Biofuel. Ia menegaskan pemerintah diharapkan tidak hanya terpaku pada tren kendaraan masa depan, dalam hal ini kendaraan listrik.

“Namun itu bukan satu-satunya alternatif, itu memang masa depan. Saat ini kalau dilihat dari dunia produksinya sekitar 90 juta mobil,
nah EV belum sampai satu juta, memang yang paling banyak memproduksi mobil listrik adalah China tapi harus dilihat secara keseluruhan mobil listrik itu tidak sendiri,” ucap Kukuh.

“Infrastruktur bagaimana? nah yang ingin tekankan. Kita sudah banyak berdiskusi dengan pemerintah juga adalah oke mobil listrik adalah salah satu alternatif, alternatif yang tersedia saat ini adalah biofuel, tahun lalu pemerintah sudah melakukan mandatori B20 kenapa tidak ethanol,” ujar Kukuh.

“Ethanol 15 – 20 tahun yang lalu sudah ada, tinggal kemudian kita harus kembangkan. Yang menarik kalau kita kembangkan misalnya E10 kalau perlu sampai E100 segera, tinggal kita petakan, bagaimana kita bisa mengembangkan itu,” sambungnya.

Menurut Kukuh alternatif penggunaan bahan bakar terbarukan seperti ethanol atau biofuel lebih ekonomis. Sebab tidak perlu merubah spesifikasi teknis mesin dan teknologi sudah dikuasai.

“Kita tidak menjadi consumer produk dari negara maju, oke misalnya EV itu kan sumber dari luar, ketergantungan kita dari luar juga akan masih tinggi. Tapi dengan ethanol kita buktinya sudah ekspor flexy engine dari Indonesia ke Brazil itu kenapa tidak dipakai,” ujar Kukuh.

“Tapi adalah teknologi bahan bakarnya, bagaimana bisa mendapatkan bahan bakar yang terbarukan namun juga memenuhi persyaratan emisi gas buang. Nah artinya adalah dengan menggunakan bahan bakar terbarukan kita juga menekan fossil fuel kan?,” pungkasnya.

 

Berita ini termuat dalam sumber : https://oto.detik.com/mobil/d-4606087/pemerintah-bisa-manfaatkan-biofuel-selain-kembangkan-mobil-listrik?_ga=2.155194431.509426730.1561941140-680609808.1555604785

Show More

Related Articles

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com