Jakarta – Tingkat kemacetan Jakarta turun sebesar 8% di tahun 2018. Hasil versi TomTom Traffic Index ini pun dibanggakan oleh Pemprov DKI.
Berdasarkan data dari situs TomTom, Indonesia menduduki peringkat ketujuh kota termacet di dunia. Tingkat kemacetannya sebesar 53% atau turun 7% dari 2017. Penurunan ini tercatat paling besar dibanding kota-kota lainnya di dunia. Peringkat ketujuh ini turun dari posisi keempat tahun lalu.
Hari paling macet di Jakarta pada tahun 2018 tercatat di tanggal 15 Februari sementara hari paling tidak macet di tanggal 18 Juni. Kemacetan pagi hari di hari kerja sebesar 63% sementara kemacetan di malam hari 88%.
1. Mumbai (India): 65%
2. Bogota (Kolombia): 63%
3. Lima (Peru): 58%
4. New Delhi (India): 58%
5. Moscow region (Rusia): 56%
6. Istanbul (Turki): 53%
7. Jakarta (Indonesia): 53%
8. Bangkok (Thailand): 53%
9. Mexico City (Meksiko): 52%
10. Recife (Brasil): 49%
Penurunan indeks kemacetan di Jakarta ini dibanggakan oleh Pemprov DKI. Pemprov DKI mengunggah grafis berisi data dari TomTom di media sosial.
Saat dikonfirmasi, Plt Kepala Dinas Perhubungan Sigit Wijatmoko mengatakan turunnya indeks kemacetan Jakarta versi TomTom itu adalah berkat pembangunan di era Gubernur DKI Anies Baswedan. Perkembangan pembangunan yang dimaksud di antaranya adalah pengoperasioan underpass dan flyover, kebijakan ganjil genap, hingga program Jak Lingko.
“Hasil survei TomTom tersebut adalah berdasarkan perkembangan pembangunan di bidang transportasi oleh Pak Gubernur (atau Pemprov DKI),” kata Sigit, Senin (19/6/2019).
Pemprov DKI berharap penurunan kemacetan di Jakarta makin besar pada 2019 mendatang dengan beroperasinya MRT dan disusul LRT.
Berita ini termuat dalam sumber: https://news.detik.com/berita/d-4589136/pemprov-dki-banggakan-tingkat-kemacetan-jakarta-turun-8-di-2018