Beranda

Menu

Pilih menu navigasi

Berita
Preview Preview Preview Preview

DLH DKI Latih Pendamping Bank Sampah Kelurahan se-Jakarta, Targetkan Seluruh RW Miliki Bank Sampah Aktif

Selasa, 21 Oktober 2025 | 96 views

JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melaksanakan pelatihan bagi pendamping bank sampah di seluruh kelurahan sebagai langkah mewujudkan target satu RW satu bank sampah aktif di wilayah Jakarta. Program ini menjadi bagian dari strategi Pemprov DKI Jakarta dalam memperkuat gerakan pengurangan sampah dari sumbernya, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam ekonomi sirkular berbasis lingkungan.

 

Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto menjelaskan, para pendamping bank sampah akan bekerja intensif selama dua bulan untuk membentuk sekaligus mengaktifkan kembali bank-bank sampah di wilayah masing-masing.
Menurutnya, keberadaan bank sampah menjadi sarana pengelolaan sampah yang efektif karena warga tidak hanya diajak memilah dan mengurangi sampah dari rumah, tetapi juga memperoleh manfaat ekonomi dari hasil pengelolaannya.

 

“Jakarta memiliki potensi besar menjadi kota percontohan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Indonesia. Jika seluruh RW memiliki bank sampah aktif dan warga konsisten memilah sampah dari rumah, maka kita tidak hanya menjaga kebersihan kota, tetapi juga membangun Jakarta yang berkelanjutan,” ujar Asep.

 

Sementara itu, Ketua Bank Sampah Budhi Luhur Tutik Sri Susilowati menekankan bahwa bank sampah bukan sekadar tempat menimbang atau menjual sampah, tetapi juga wadah kebersamaan warga untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan.

 

“Bank sampah adalah ruang belajar bagi masyarakat untuk menumbuhkan perilaku yang lebih peduli terhadap lingkungan. Karena itu, sosialisasi, pembinaan, dan pendampingan berkelanjutan menjadi kunci agar pengelolaan sampah berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata,” ungkapnya.

 

Senada, Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Wilda Yanti menegaskan pentingnya peran pendamping dalam memastikan optimalnya pengelolaan bank sampah di setiap wilayah. Menurutnya, komunikasi yang baik dengan warga dan edukasi berkelanjutan tentang pentingnya memilah sampah dari rumah merupakan kunci utama keberhasilan program ini.

 

“Dengan semakin banyak bank sampah yang aktif, warga Jakarta dapat berdaya melalui ekonomi hijau berbasis komunitas, sekaligus membantu mengurangi beban sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang,” tutup Wilda.