JAKARTA – Sebanyak empat pelanggar Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara menjalani sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Selasa (29/7).
Keempat pelanggar tersebut sebelumnya terjaring dalam Operasi Gabungan Penegakan Perda yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), serta Subdirektorat Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya. Operasi berlangsung di Jalan Daan Mogot KM 18, Jakarta Barat, pada Senin (21/7).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan bahwa penegakan hukum terhadap kendaraan berat yang tidak lolos uji emisi merupakan langkah konkret dalam upaya pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak di Ibu Kota.
“Para pelanggar dijatuhi hukuman oleh hakim karena emisi gas buang kendaraannya melebihi ambang batas yang ditetapkan. Kendaraan berat seperti truk dan bus merupakan kontributor utama pencemaran udara dari sektor transportasi,” ujar Asep.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus memperluas cakupan uji emisi dan melakukan penegakan hukum. “Langkah ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP DKI Jakarta, R.M. Tamo Sijabat, menjelaskan bahwa keempat pelanggar dijatuhi hukuman denda bervariasi, mulai dari Rp700 ribu hingga Rp7,5 juta. Denda tertinggi dijatuhkan kepada satu unit kendaraan jenis tractor head.
“Jenis kendaraan yang tidak lulus uji emisi mayoritas merupakan kendaraan barang berat, seperti truk tractor head, mobil bak terbuka, mobil bak tertutup, serta bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP),” jelas Tamo.
Ia pun mengimbau para pemilik kendaraan berat, khususnya di sektor transportasi barang dan jasa, untuk rutin melakukan uji emisi, menjaga kondisi kendaraan melalui perawatan berkala, serta menggunakan bahan bakar yang sesuai standar kualitas.