Kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih dan proyek Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang

Pada hari ini, berlangsung kegiatan kunjungan TPST Bantargebang oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI; Bpk. Luhut Binsar Panjaitan, Mendagri; Bpk. M. Tito Karnavian, Sekda Pemprov DKI Jakarta; Bpk. Marullah Matali, Plt. Walikota Bekasi; Bpk. Tri Ardhianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta; Bpk. Asep Kuswanto, Menteri Pembangunan dan Kerjasama Denmark; Mr. Flemming Møller Mortensen, Duta Besar Denmark untuk Indonesia; Mr. Lars Bo Larson , dan Duta Besar Denmark untuk Perubahan Iklim. ⁣⁣
⁣⁣
Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih dan pembangunan Landfill Mining RDF Plant. ⁣⁣Dengan adanya PLTSa dan RDF Plant sebagai upaya optimalisasi TPST Bantargebang maka ini menunjukan ada peningkatan pengelolaan sampah di Jakarta
⁣⁣
PLTSa merupakan teknologi proses termal yang dapat memusnahkan sampah secara cepat, signifikan dan ramah lingkungan serta memiliki manfaat lain dari hasil treatment di PLTSa.⁣

RDF Plant ini adalah pabrik bahan bakar turunan dari sampah lama yang ditambang dari gunungan landfill sampah. Nilai kalor RDF ini setara batubara muda.

TPST Bantargebang merupakan TPA milik DKI Jakarta yang berada di Kota Bekasi, Jawa Barat. TPA ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, bahkan salah satu yang terbesar di dunia.

TPST Bantargebang berdiri sejak 1985 merupakan tempat pengolahan akhir sampah penduduk DKI Jakarta. Setiap hari ada lebih dari 7.500 ton sampah dibuang ke sana.


Pemerintah DKI Jakarta memproyeksikan umur tempat sampah ini mendekati masa akhir. Namun, berbagai upaya dilakukan dalam tajuk Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Optimalisasi TPST Bantargebang untuk memperpanjang masa manfaatnya. Langkah-langkah itu kini perlahan dan pasti memperlihatkan hasilnya.

Kini, di Bantargebang telah berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih. Sebuah pembangkit listrik karya anak bangsa kolaborasi BRIN dan Pemprov DKI Jakarta. PLTSa ini mengusung teknologi proses termal yang dapat memusnahkan sampah secara cepat, signifikan dan ramah lingkungan serta memiliki manfaat lain dari hasil treatmentnya, yaitu listrik!

Di sana pun sedang dibangun RDF Plant yaitu pabrik bahan bakar turunan dari sampah lama yang ditambang dari gunungan landfill sampah. Kapasitasnya 2.200 ton sampah per hari. Nilai kalor RDF ini setara batubara muda dan dapat menjadi bahan bakar alternatif.

Sore ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan dan Mendagri M. Tito Karnavian mengunjunginya. TPST Bantargebang contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia bagaimana mengelola sampah dengan baik.

Menteri Pembangunan dan Kerjasama Denmark; Mr. Flemming Møller Mortensen, Duta Besar Denmark untuk Indonesia; Mr. Lars Bo Larson, dan Duta Besar Denmark untuk Perubahan Iklim hari ini pun menyempatkan melihat transformasi TPST Bantargebang itu.

Keberhasilan Jakarta bertranformasi dalam pengelolaan sampah dengan teknologi canggih dan ramah lingkungan ini akan turut disampaikan pada KTT G20 nanti. Berbagai upaya ini juga turut mengurangi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.