Menyambut Hari Isi Ulang Sedunia yang diperingati setiap 16 Juni, Alner, Unilever, dan EY merayakan kemajuan Project TRANSFORM-Alner, didukung oleh Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris. Selama satu tahun, project ini telah berhasil memberdayakan 675 UMKM dalam menyebarluaskan gaya hidup belanja isi ulang (refill) di tengah masyarakat, dan mengurangi 4.412 kg kemasan plastik baru. Pencapaian ini dipaparkan pada diskusi “Refill Station: Berdayakan UMKM, Dorong Gaya Hidup Belanja Ramah Lingkungan”, menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan yang bertukar pandangan tentang alternatif pengurangan dan penanganan sampah plastik, dimana konsep refill dipercaya sebagai salah satu solusi yang perlu terus dieksplorasi, diujicoba, dan didorong penerapannya.
Di 2023 Indonesia menghasilkan 19,5 juta ton sampah, dan 3,6 juta ton di antaranya adalah sampah plastik. Guna merealisasikan target ‘Indonesia Bebas Sampah’ hingga 2025, masih banyak potensi penanganan isu plastik yang dapat digarap untuk dampak yang optimal.
Ujang Solihin Sidik, S.Si, M.Sc., Kasubdit Barang dan Kemasan, Direktorat Pengelolaan Sampah Ditjen Pengelolaan Sampah Limbah, dan B3 KLHK RI menyatakan, “Merujuk pada kerangka penerapan ekonomi sirkular yang tercantum di Permen KLHK no. 75 tahun 2019, sistem refill adalah inovasi yang dapat digunakan untuk mengurangi dan mencegah sampah plastik dari hulu. Sistem ini memiliki potensi untuk berkembang, dan patut menjadi model bisnis yang diterapkan oleh lebih banyak produsen guna mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, pemahaman dan partisipasi masyarakat untuk menjalankan gaya hidup refill juga dibutuhkan agar permasalahan sampah plastik dapat diatasi secara lebih komprehensif.”
Alner, start-up solusi penyedia sistem guna ulang kemasan produk FMCG atau barang konsumsi hadir sebagai salah satu pionir fasilitator kemasan refill dengan misi menangani limbah kemasan sekali pakai mulai dari hulu. Sejak 2023, Alner menjalankan Project TRANSFORM-Alner yang menguji opsi refill yang inovatif pada produk-produk FMCG dengan menyasar ke masyarakat menengah bawah. Berbeda dari solusi refill lainnya, Alner menggunakan low tech refill (tanpa mesin isi ulang). Dengan proses manual dari jerigen langsung ke botol konsumen, pendekatan ini menjadi lebih efisien secara biaya dan lebih mampu untuk di-scale up.
Renata Felichiko, Chief Commercial Officer Alner menjelaskan, “Di Project TRANSFORM-Alner, masyarakat tidak hanya bertindak sebagai konsumen namun juga sebagai mitra yang menyediakan fasilitas refill. Mereka adalah UMKM berbasis komunitas dan konvensional seperti toko atau warung dan Bank Sampah, sehingga tercipta sistem yang dapat direplikasi dengan cepat dan dalam skala besar. Apalagi 70% produk di Indonesia dibeli melalui channel konvensional dan kini semakin banyak Bank Sampah berbasis komunitas mulai memasuki ekosistem refill sebagai pengecer dan pengumpul sistem kemasan yang dapat digunakan kembali.”
Sebagai mitra, mereka tidak hanya ikut berpartisipasi dalam upaya mengurangi permasalahan sampah plastik, namun juga menjadi lebih berdaya secara ekonomi. Oleh sebab itu, di project ini mereka disebut sebagai Refill Enterprise, yang menjadikan solusi refill sebagai daya saing dan kekuatan dari usaha mereka.
Proyek TRANSFORM-Alner didanai oleh hibah dari TRANSFORM, akselerator dengan tujuan membawa dampak kebaikan yang dipimpin oleh Unilever, Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris, dan EY. Sebagai salah satu pemenang hibah tahun lalu, Alner menjalankan proyek ini secara berkelanjutan dengan grup Unilever, termasuk Unilever Indonesia.
Mewakili grup Unilever, Maya Tamimi, Head of Division Environment & Sustainability Unilever Indonesia Foundation menyampaikan, “Isu sampah plastik menjadi salah satu fokus utama yang selalu kami cermati, tindaklanjuti dan kolaborasikan bersama semua pihak. Berpegang pada prinsip ekonomi sirkular, kerangka kerja yang mendasari seluruh strategi kami adalah mengurangi plastik, menggunakan plastik yang lebih baik, dan tanpa plastik. Inisiatif TRANSFORM bersama Alner sejalan dengan tujuan kami tersebut."
Maya menambahkan, inisiatif refill ini juga sejalan dengan program Unilever Indonesia Community Refill Program yang digagas Unilever Indonesia sejak Agustus 2022 untuk mengurangi konsumsi plastik baru dan memperkenalkan alternatif belanja yang ramah di kantong, ramah di lingkungan. Khusus program refill Unilever Indonesia, tahun ini tercatat telah mencapai 817 titik di area Jabodetabek serta Surabaya dan sekitarnya.
Menciptakan kebiasaan baru memang tidak mudah, terlihat dari tantangan selama Project TRANSFORM-Alner berlangsung. Misalnya dalam membentuk mindset konsumen mengenai solusi belanja tanpa kemasan, sebagian besar dari mereka masih memilih kemasan sachet/pouch yang dianggap murah dan praktis. Ada pula tantangan untuk mengajak konsumen membawa wadah isi ulang sendiri, karena dianggap merepotkan.
Untuk itu, Project TRANSFORM-Alner terus melakukan edukasi mengenai keunggulan dari solusi refill, antara lain dengan mensosialisasikan bahwa secara biaya, berbelanja dengan sistem refill bisa lebih murah dibandingkan membeli produk dalam kemasan baru. Sementara untuk kebiasaan membawa wadah sendiri, yang penting ditanamkan adalah kemauan untuk memulai. Terbukti, konsumen yang sudah mencoba menggunakan sistem refill akan terus menjalankan kebiasaan ini tanpa terbebani.
Edukasi ini terus digencarkan pada konsumen maupun Refill Enterprise, seperti melalui kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam program “Gerakan Guna Ulang Jakarta” yang dicetuskan Enviu dan Dietplastik (dimana Alner adalah anggota) untuk memperkenalkan refill ke Bank Sampah. Sri Mulyati, S.T, M.Sc., Ketua Sub Kelompok Kemitraan, Data dan Informasi, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta berkomentar, “Sesuai fungsinya, Bank Sampah adalah fasilitas untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R, sarana edukasi perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, dan pelaksanaan ekonomi sirkular yang dibentuk dan dikelola masyarakat. Maka, kami percaya Bank Sampah punya peluang besar untuk menjadi wadah pensosialisasian refill sekaligus dimanfaatkan sebagai outlet refill. Kami mendorong pengaplikasian project ini di lebih banyak Bank Sampah di Jakarta.”
Setelah satu tahun berjalan Project TRANSFORM-Alner telah mampu berkontribusi pada penguraian masalah sampah plastik dan peningkatan perekonomian masyarakat, terlihat dari beberapa indikator:
Jumlah Refill Enterprise: Hingga kini penjualan refill sudah tersedia pada 675 titik di area Jabodetabek, dan jumlahnya terus bertambah
Manfaat ekonomi dan lingkungan yang dirasakan para Refill Enterprise: Dengan menjual refill, kenaikan pendapatan mereka mencapai rata-rata Rp500.000,- s/d Rp1.000.000,- per bulan, meningkat 10%-25% dari pendapatan bulanan sebelumnya. Selain itu, 46,2% dari mereka menjadi lebih memahami sistem refill, dan merasa bahwa dampak sampah mereka terhadap lingkungan lebih berkurang
Minat masyarakat terhadap solusi refill: Sudah ada 77.624 liter produk yang terjual melalui sistem refill, menandakan bahwa solusi ini mulai diterima dengan baik dan berpotensi untuk terus ditingkatkan
Pengurangan kemasan plastik sekali pakai: Dengan distribusi refill ini, kurang lebih 4.412 kg kemasan plastik baru telah berhasil dikurangi
Pencapaian ini tentu tidak terlepas dari kontribusi para Refill Enterprise yang telah membantu mengedukasi, mensosialisasikan dan mendorong gaya hidup refill di tengah konsumen. Untuk itu, hari ini Alner dan Unilever memberikan apresiasi pada tiga mitra dengan kinerja terbaik, yaitu: Bank Sampah Anggrek Ciliwung, Bank Sampah Matoa SMKN 57, dan Bank Sampah Melati Tebet.
Keberhasilan Project TRANSFORM-Alner menjadi pijakan kuat untuk memberikan dampak yang lebih luas. Untuk satu tahun ke depan, ditargetkan penambahan titik hingga mencapai total 1.500 titik (termasuk yang sudah ada), disertai peningkatan volume produk guna mengurangi sampah plastik secara lebih signifikan. Project ini juga akan terus bekerja sama dengan pihak UMKM/Bank Sampah untuk membantu mengedukasi dan mengakuisisi mitra baru, sambil tetap mempertahankan para Refill Enterprise yang sudah aktif agar terus menekuni bisnisnya dengan konsisten.
Tentang TRANSFORM:
TRANSFORM merupakan akselerator yang bertujuan untuk membawa dampak baik keberlanjutan dengan menyatukan berbagai korporasi, pendonor, investor, dan akademisi guna mendukung perusahaan-perusahaan visioner. Secara bersama-sama, mereka menguji dan memperluas jangkauan solusi baru yang dapat mendukung rumah tangga berpenghasilan rendah, khususnya dalam menjawab tantangan terkait permasalahan lingkungan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan, serta membangun ekonomi yang inklusif
Kami menggabungkan pendanaan hibah, wawasan bisnis, pengalaman praktis, sumber daya, dan jaringan. Pendekatan khusus kami menciptakan bukti yang kami bagikan secara luas untuk membantu para pemimpin di seluruh dunia dalam memecahkan tantangan global
TRANSFORM didasari oleh keinginan untuk mengatasi masalah-masalah yang mendesak dengan saling belajar satu sama lain. Didirikan pada tahun 2015 dan dipimpin oleh Unilever, Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Luar Negeri Inggris dan EY, kami memiliki model yang telah terbukti dan berambisi untuk meningkatkan dampak di seluruh wilayah Afrika, Asia, dan sekitarnya
Kami men-TRANSFORM kehidupan dengan mengatasi tantangan global lewat usaha-usaha yang mengubah kehidupan
Tentang EY Keberlanjutan:
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang keberlanjutan dan ESG, EY menggabungkan keterampilan teknis yang mendalam di berbagai masalah bisnis untuk membantu bisnis menciptakan nilai bagi keberlanjutan serta membantu keberlanjutan menciptakan nilai bagi bisnis. Bekerja dengan cara ini memastikan kami membantu melindungi dan menciptakan nilai bagi bisnis, manusia, masyarakat, dan dunia secara keseluruhan serta membangun dunia kerja yang lebih baik dan berkelanjutan. Kami menyebutnya keberlanjutan berbasis nilai, dan ini merupakan kepentingan semua orang.
Tentang Alner:
Alner adalah perusahaan penyedia sistem kemasan guna ulang yang menggunakan skema deposit dan reward model untuk konsumen. Alner bekerja sama dengan produsen, untuk menyediakan kemasan produk mereka dengan sistem guna ulang, membuat produk harian dapat mengurangi sampah plastik dari hulu. Alner merupakan venture yang dibangun oleh Enviu, Venture Builder asal Belanda, di Indonesia.