JAKARTA – Imbas hujan yang mengguyur wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir, DLH DKI Jakarta menyiagakan 5000 pasukan orange guna mengantisipasi sampah yang terbawa arus banjir kiriman sejak Minggu (2/3) hingga Selasa (4/2).
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto dalam mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sudah menyiagakan 5000 personel di seluruh wilayah, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang bisa mengakibatkan efek bendung pada aliran sungai yang melintasi wilayah Jakarta.
Penanganan sampah di Sungai Ciliwung dimulai pada Saringan Sampah (SS) TB Simatupang saat aliran sungai melonjak drastis danMembawa sampah kiriman pada Minggu (2/3). Puluhan personel telah dikerahkan guna memastikan operasional Saringan Sampah TB Simatupang berjalan maksimal. Hingga saat ini, lebih dari 2.000 ton sampah berhasil ditangani.
“Tim orange dari DLH DKI Jakarta sudah disiagakan di berbagai lokasi, termasuk mengerahkan puluhan petugas di lokasi Saringan Sampah TB Simatupang dengan menggunakan bantuan alat berat untuk membersihkan sampah yang terbawa arus banjir,” ujarnya.
Keberadaan Saringan Sampah TB Simatupang yang beroperasi sejak tahun 2023 lalu bisa mengurangi beban tumpukan sampah di Pintu Air (PA) Manggarai yang selalu meningkat di musim penghujan. Selain itu ini juga merupakan upaya Pemprov DKI dalam mengembalikan fungsi ekosistem Sungai Ciliwung yang melewati wilayah Jakarta dengan mengurangi sampah yang masuk.
Selain penanganan dilakukan di lokasi Saringan Sampah TB Simatupang, tim orange DLH DKI Jakarta pun menangani sampah yang tersangkut di beberapa lokasi, seperti di Jembatan Kampung Melayu. Puluhan petugas disiagakan dengan melibatkan 1 alat berat untuk mengangkut sampah.
“Adapun volume sampah yang berada di Jembatan Kampung Melayu belum bisa dipastikan berapa jumlahnya karena sampah terus berdatangan dan menyangkut di jembatan, petugas di lapangan terus berupaya semaksimal mungkin dalam menangani sampah,” tambahnya.
Kondisi terkini dari lokasi Pintu Air Manggarai masih terbilang kondusif, namun ketinggian air di titik sudah mencapai 790 cm dan masuk siaga 3. Puluhan petugas sudah dikerahkan dibantu dengan dua alat berat seperti Excavator Sumitomo SH210 dan Excavator Standar Material Handler Liebher 934. Adapun volume sampah mencapai 36 m3 atau 3 rit typer kecil.
Disusul di lokasi Banjir Kanal Barat (BKB) Petamburan volume sampah sebanyak 36 m3 dengan meyiagakan puluhan petugas, sedangkan di BKB Season City masih terpantau aman dan kondusif, sampah di lokasi tersebut sudah diangkut menggunakan dua alat berat.
“Karena kondisi debit air yang tinggi, menghambat para pasukan orange dan petugas UPS Badan Air dalam melakukan penanganan sampah di Ciliwung, sehingga penanganan dilakukan dengan batuan alat berat,” ungkapnya.
Asep berpesan, dalam penanganan sampah akibat banjir yang melanda di beberapa lokasi Jakarta, kesiapsiagaan para personel ini menjadi kunci dalam menjaga kebersihan sungai, termasuk mencegah potensi banjir akibat penyumbatan sampah.