Tindaklanjuti Arahan Gubernur, DLH Optimalisasikan RDF Plant Rorotan

JAKARTA - Menindaklanjuti arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung terkait optimalisasi fasilitas RDF Plant Rorotan, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta langsung menindaklanjuti. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menjelaskan pihaknya sudah mengosongkan sampah lama yang ada di bunker RDF Plant Rorotan, sehingga tidak menimbulkan bau. Ini sesuai dengan arahan Gubernur. "Sampah lama yang tersimpan lebih dari sebulan di bunker sudah kami kosongkan dan dipindahkan ke TPST Bantargebang. Setelah itu, jika semua peralatan sudah optimal, bisa dilanjutkan proses commisioning tanpa sampah," ujarnya. Tahapan commissioning, ungkap Asep, sesuai kesepakatan dengan perwakilan warga akan dilakukan dalam tiga tahap, yakni tahap commissioning tanpa beban, commissioning dengan beban sebagian, dan terakhir commisioning beban penuh. Terkait pemasangan Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), DLH sudah memasang di empat lokasi, yakni di RDF Plant Rorotan, kawasan Jakarta Garden City (JGC), Metland, dan Harapan Indah. Hal ini sebagai upaya mengukur kualitas udara dalam radius 4-5 Km dari RDF Plant Rorotan. "Kami berharap sekitar April sudah berprogress dan paling lambat Juli semua sudah siap dengan penambahan enviromental equipment seperti penghilang bau dan lain sebagainya. Setelah semua equipment itu beroperasi dengan baik serta aman, kami akan mengundang lagi warga pada saat commissioning," ungkapnya. Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas LH DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko mengatakan saat ini fasilitas RDF sudah dikosongkan dan dibersihkan, termasuk seluruh operasional tengah berhenti, sementara dalam proses penyempurnaan atau optimalisasi peralatan. Teknologi di RDF ini, ungkap Agung meliputi tiga proses, yakni pemilahan sampah, pencacahan, dan pengeringan. DLH akan menambah deodorizer di area produksi untuk mengurangi bau. "Dari 2.500 ton sampah per hari yang ditampung di sini, bisa menghasilkan 875 ton RDF, yang kemudian hasilnya akan dibeli Indocement," tuturnya. Sampah yang diolah di RDF Plant Rorotan ini berasal dari 6 kecamatan dari Jakarta Utara, enam kecamatan dari Jakarta Timur dan empat dari Jakarta Pusat, dengan total 16 kacamatan yang sampahnya diolah di fasilitas ini. "Kami berkolaborasi memastikan seluruh alat berfungsi dengan baik demi menjaga mutu lingkungan dalam kualitas produksi di sini," tutupnya.